FIQIH Ad Da’wah – Batasan 5 – Memerintahkan Kepada Semua Perkara Yang Ma’ruf Dan Melarang Dari Semua Yang Munkar

Dari pembahasan kitab FIQIH Ad Da’wah ‘inda Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyyah – Kaidah-Kaidah dan Batasan-Batasan Dalam Fiqih Berdakwah Menurut Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyyah, yang ditulis oleh Syaikh ‘Abid bin ‘Abdillah Ats Tsubati.

PEMBAHASAN SEBELUMNYA – Batasan 4 – Wajib Berpegang Kepada Al Qur’an dan Sunnah Ketika Mendakwahi Manusia  – bisa di baca di SINI
.
=======

Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah…

Kita lanjutkan..  qowaaid dan dhowaabit fiqih ad da’wah nya.. sekarang kita masuk ke..

⚉ BATASAN KE-5 : MEMERINTAHKAN KEPADA SEMUA PERKARA YANG MA’RUF, DAN MELARANG DARI SEGALA/SEMUA YANG MUNKAR

➡️ Ini adalah merupakan batasan yang harus diperhatikan oleh seorang da’i dan orang yang berdakwah.. yaitu persoalan yang berhubungan dengan amar ma’ruf nahi munkar.. dimana seorang da’i berusaha untuk menyampaikan semua kebaikan perkara-perkara yang ma’ruf.. dan tentunya dengan melihat tingkatan-tingkatannya, dan mendahulukan mana yang paling urgent untuk didahulukan.

Dalil daripada batasan ini adalah :

⚉ QS Al A’raf : 157

‎ٱلَّذِينَ يَتَّبِعُونَ ٱلرَّسُولَ ٱلنَّبِيَّ ٱلۡأُمِّيَّ ٱلَّذِي يَجِدُونَهُۥ مَكۡتُوبًا عِندَهُمۡ فِي ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَٱلۡإِنجِيلِ يَأۡمُرُهُم بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَىٰهُمۡ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡخَبَٰٓئِثَ وَيَضَعُ عَنۡهُمۡ إِصۡرَهُمۡ وَٱلۡأَغۡلَٰلَ ٱلَّتِي كَانَتۡ عَلَيۡهِمۡۚ فَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِهِۦ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَٱتَّبَعُواْ ٱلنُّورَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ مَعَهُۥٓ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ

“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rosul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang munkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung..”

⚉ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulah berkata, “Rosulullah ‎shollallahu ‘alayhi wa sallam melaksanakan dakwah ini, beliau (‎shollallahu ‘alayhi wa sallam) menyuruh manusia kepada semua yang Allah perintahkan dan melarang mereka dari semua yang Allah larang..”

⚉ Demikian pula firman Allah dalam QS Aali Imron : 110

‎كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِۗ وَلَوۡ ءَامَنَ أَهۡلُ ٱلۡكِتَٰبِ لَكَانَ خَيۡرٗا لَّهُمۚ مِّنۡهُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَأَكۡثَرُهُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik..”

➡️ Maka berarti atas dasar ini, seorang da’i wajib untuk mendakwahkan manusia kepada kebaikan yang paling besar terlebih dahulu.. seperti iman kepada Allah, iman kepada para malaikat, iman kepada sifat-sifat Allah dan nama-namanya.. dan beriman kepada semua yang sifatnya ghoib yang Allah perintahkan kita untuk mengimaninya.

➡️ Demikian pula amalan-amalan hati seperti keihklasan, tawakal, berharap, cinta, takut kepada Allah Subhaana Wata’ala

➡️ Demikian pula mengajarkan tentang akhlakul karimah seperti kejujuran, amanah, silaturahim, dan yang lainnya.

Maka kewajiban seorang da’i adalah untuk berjihad dengan hati, tangan dan lisannya.

Maka tidak boleh seorang da’i menganggap remeh permasalahan yang itu merupakan perintah Allah dan RosulNya. Sekecil apapun tidak boleh diremehkan. Seperti yang kita lihat dizaman sekarang ada sebagian da’i meremehkan masalah yang berhubungan dengan jenggot, yang berhubungan dengan masalah cadar, yang berhubungan dengan masalah cingkrang.. Itu diremehkan.. Padahal itu semua perkara yang diperintahkan oleh Allah Subhaana Wata’ala dan RosulNya.

Maka tidak layak seorang da’i meremehkan perintah Allah ataupun larangan Allah Subhaana Wata’ala..
.
.
Wallahu a’lam ?
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari Kitab FIQIH Ad Da’wah Menurut Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyyah, yang ditulis oleh Syaikh ‘Abid bin ‘Abdillah Ats Tsubati.
.
.
Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – FIQIH Ad Da’wah ‘Inda Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyyah – Kaidah-Kaidah dan Batasan-Batasan Dalam Fiqih Berdakwah Menurut Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyyah
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – At Takfiir wa Dhowabithhu – Kaidah-Kaidah Dalam Pengkafiran
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Haqiiqotul Bid’ah wa AhkaamuhaaHakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

AL FAWAID AL ILMIYYAH GROUP

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.