Rosulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إنَّ للشَّيطانِ لمَّةً بابنِ آدمَ وللملَك لمَّةً فأمَّا لمَّةُ الشَّيطانِ فإيعادٌ بالشَّرِّ وتَكذيبٌ بالحقِّ وأمَّا لمَّةُ الملَك فإيعادٌ بالخيرِ وتصديقٌ بالحقِّ فمن وجدَ ذلِك فليعلم أنَّهُ منَ اللهِ فليحمدِ اللَّهَ ومن وجدَ الأخرى فليتعوَّذ باللَّهِ منَ الشَّيطانِ الرَّجيمِ ثمَّ قرأ الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ الآيةَ
“Sesungguhnya setan memiliki bisikan kepada anak Adam, dan malaikatpun memiliki bisikan..
Bisikan setan adalah janji dengan keburukan dan mendustakan kebenaran.
Sedangkan bisikan malaikat adalah janji dengan kebaikan dan membenarkan kebenaran, siapa yang merasakan itu maka hendaklah ia memuji Allah..
Dan siapa yang merasakan yang lain (yaitu bisikan setan) maka hendaklah ia berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Kemudian beliau membaca firman Allah yang artinya, “Setan itu menjanjikan kefakiran dan menyuruh kepada dosa..”
(Shohih Sunan At Tirmidzi)
Ketika hendak menuntut ilmu..
Setan membisiki, ‘Nanti kamu tidak mampu mengamalkannya..’
Ketika hendak mengamalkan sunnah..
Setan membisiki, ‘Nanti kamu akan dijauhi orang atau disebut wahabi..’
Maka teruslah berjalan di atas kebaikan..
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى