MUTIARA SALAF : Sifat Orang Munafik

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَعۡبُدُ ٱللهَ عَلَىٰ حَرۡفٍ، فَإِنۡ أَصَابَهُۥ خَيۡرٌ ٱطۡمَأَنَّ بِهِۦۖ وَإِنۡ أَصَابَتۡهُ فِتۡنَةٌ ٱنقَلَبَ عَلَىٰ وَجۡهِهِۦ خَسِرَ ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةَۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡخُسۡرَانُ ٱلۡمُبِينُ

“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah berada di tepian (tanpa keyakinan). Lalu apabila dia memperoleh kebajikan, niscaya dia akan tetap dalam keadaan itu, dan apabila dia ditimpa oleh bencana (musibah), niscaya dia berbalik ke belakang. Rugilah dia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah suatu kerugian yang nyata..”

(Qs. Al-Hajj: 11)

● Abdurrohman bin Zaid rohimahullah berkata,

“Ini adalah (sifat) orang-orang munafik. Jika dunianya baik maka dia akan tekun beribadah, tetapi apabila dunianya rusak maka dia berubah dan berbalik, dia tidak mau menjalankan ibadah kecuali untuk kepentingan duniawinya semata. Apabila dia mengalami kesusahan, fitnah, dan ujian ataupun kehidupan yang sempit, maka ia pun akan meninggalkan agamanya, serta kembali kepada kekafiran..”

(Tafsir ath-Thobari 7/5803 dan Ibnu Katsir 10/22)

● Hasan al-Bashri rohimahullah berkata,

“Pada saat manusia kondisinya sama-sama sehat, maka mereka sejajar dalam iman, namun ketika bencana datang menimpa, maka tersingkaplah siapa yang benar-benar kokoh imannya..”

(Shoidul Khothir – 321)

● Abdul Malik bin Abjar rohimahullah berkata,

“Manusia diuji dengan kesehatan untuk dilihat bagaimana wujud syukurnya, atau dia itu diuji dengan bencana untuk dilihat sejauh mana kesabarannya..”

(Shifatush Shofwah 3/123)

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.