Ustadz M Wasitho, حفظه الله تعالى
Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah manusia biasa yang pernah mengalami sakit, sedih, susah dan menghadapi berbagai problem dakwah. Beliau juga pernah curhat dan berkeluh kesah tentang itu semua. Hanya saja curhatan dan keluh kesah beliau senantiasa diadukan hanya kepada Allah Ta’ala. Beliau menyeru kepada Allah dengan mengatakan:
اللهمّ إليك أشكو ضعف قوّتي، وقلّة حيلتي، وهواني على النّاس، يا أرحم الرّاحمين، أنتَ ربُّ المستضعفين وأنت ربّي، إلى مَن تَكِلُني؟ إلى بعيدٍ يتجهَّمني؟ أم إلى عدوٍّ ملّكتَه أمري؟ إن لم يكن بك غضبٌ عليَّ فلا أبالي، ولكن عافيتك هي أوسع لي…إلخ
“Ya Allah, hanya kepadaMu aku mengadukan kelemahanku, kekurangan daya upayaku dan kehinaanku pada pandangan manusia. Wahai Dzat yang Paling Penyayang, Engkaulah Tuhan orang yang ditindas, dan Engkau adalah Tuhanku. Kepada siapakah Engkau menyerahkan diriku ini? Kepada orang asing yang akan menyerangku ataukah kepada musuh yang menguasai aku? Sekiranya Engkau tidak murka kepadaku, maka aku tidak peduli. Namun afiat-Mu sudah cukup bagiku. Aku berlindung dengan cahaya wajah-Mu yang menerangi segala kegelapan, dan teratur segala urusan dunia dan akhirat di atasnya, daripada Engkau menurunkan kemarahan-Mu kepadaku atau Engkau murka kepadaku, hanya Kepada-Mu-lah aku tetap merayu sehingga Engkau ridho. Tiada daya (untuk melakukan kebaikan) dan tiada upaya (untuk meninggalkan kejahatan) kecuali dengan (petunjuk dan pertolongan)Mu.” (HR. Ath-Thobrini dalam al-Mu’jam al-Kabir XIII/73, dan derajatnya dinyatakan HASAN oleh Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirnya, VII/267).
(*) Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari hadits ini, dan berupaya untuk senantiasa meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dlm perjalanan hidup kita di dunia menuju Allah Ta’ala.
View