“WONG CILIK” Dilarang Keras Jadi Guru Ngaji !

Ust. M Wasitho, حفظه الله تعالى

عن أبي أمية الجمحي أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ” إِنَّ مِنْ أَشْرِاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُلْتَمَسَ الْعِلْمُ عِنْدَ الْأَصَاغِرِ “.

» Dari Abu Umayyah Al-Jumahi radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah ilmu agama diambil dan dipelajari dari orang-orang kecil (yakni ahli bid’ah, pent).”. (Dikeluarkan oleh Abdullah bin Al-Mubarok di dalam kitab Az-Zuhd hal.61, al-Lalaka’i, dan al-Khothib al-Baghdadi. Dan dinyatakan SHOHIH oleh Syaikh al-Albani di dalam Shohih al-Jami’ ash-Shoghir, no. 2203, dan Silsilatu Al-Ahadits Ash-Shohihah II/316, dan Syaikh Salim al-Hilali dalam kitab Hilyatul ‘Alim, hal. 81).

» Umar bin Khoththob radhiyallahu ‘anhu berkata: “Agama Islam ini akan rusak jika ilmu agama diambil dan dipelajari dari “Wong Cilik”. Dan baiknya (urusan dan keadaan) umat Islam bilamana ilmu agama dipelajari dari orang besar (maksudnya para ulama sunnah yang paham tentang agama Islam dengan baik dan benar, pent).”. (Dikeluarkan oleh Qosim bin Ashbag di dalam kitab Mushonnaf-nya dengan sanad yang Shohih sebagaimana dinyatakan oleh AL-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolani di dalam Fathul Bari I/201-202).

» Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya kalian senantiasa dalam keadaan baik selagi kalian menuntut ilmu agama dari orang-orang besar (yakni para Ulama Ahlus Sunnah). Namun, jika kalian belajar ilmu agama pada orang-orang kecil (maksudnya: Ahli Bid’ah), maka (yang akan terjadi) Wong Cilik membodoh-bodohkan orang besar (Ulama Sunnah).”. (Lihat Jami’ Bayan Al-‘Ilmi, I/159).

Abdullah bin Al-Mubarok rahimahullah pernah ditanya: “Siapakah orang-orang kecil (Wong Cilik) itu?” Beliau menjawab: “Yaitu Orang-orang yang berbicara (tentang perkara agama) dengan akal pikiran mereka. Adapun Ash-Shoghir (Wong Cilik dalam hal usia dan badan, pent) yang meriwayatkan (ilmu dan hadits) dari Al-Kabir (orang besar, yakni Ahlus Sunnah), maka dia bukanlah termasuk Ash-Shoghir (Ahli Bid’ah).”. (Lihat Jami’ Bayanil ‘ilmi, karya Ibnu Abdil Barr, hlm. 246).

» Di dalam riwayat lain, Imam Abdullah bin Al-Mubarok juga mengatakan: “(Yang dimaksud) Wong Cilik ialah golongan Ahli Bid’ah”. (Riwayat Al-Lalaka’i, I/85).

» Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah –seorang ulama Saudi, anggota Komisi Fatwa Saudi Arabia- berkata: “Waspadalah terhadap Abu Jahal (bapak dan dedengkot kebodohan), yaitu ahli bid’ah, yang tertimpa penyimpangan aqidah, diselimuti oleh awan khurafat; dia menjadikan hawa nafsu sebagai hakim (penentu keputusan) dengan menyebutnya dengan kata “akal”; dia menyimpang dari dalil syar’i (wahyu Allah berupa Al-Qur’an dan Hadits Shohih, pent), padahal bukankah akal itu hanya ada dalam nash? Dia memegangi dalil yang Dho’if (lemah) dan menjauhi yang Shohih. Mereka juga dinamakan ahli syubuhat (orang-orang yang memiliki dan menebar kerancauan pemikiran) dan ahlul ahwa’ (orang-orang yang mengikuti kemauan hawa nafsu). Oleh karena itulah Ibnul Mubarok menamakan ahli bid’ah dengan Ash-Shoghir (Wong Cilik).” (Lihat Hilyatu Tholibil ‘Ilmi, hal. 39, karya Syaikh Bakr Abu Zaid).  (Klaten, 30 Juni 2014).

» BBG Majlis Hadits, chat room Kajian Hadits Shohih.

⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.