Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc, حفظه الله تعالى
Terlalu memaksa hidup mewah dengan kredit
Padahal berutang itu berbahaya …
Sampai ada yang berjihad, mati syahidnya tidak bisa jadi penebus utangnya.
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, “Tidak pantas bagi seorang muslim meremehkan masalah utang. Namun di zaman ini, utang begitu dijadikan hal yang mudah. Ada orang yang sengaja berutang (dengan kredit) padahal ia sebenarnya tidak butuh dengan barang yang ia beli, yang dibeli hanyalah barang tersier (pelengkap saja). Ia membeli barang tersebut dengan kredit atau semacamnya. Nyatanya, barang ia beli saja tidak ia butuh.
Ada orang miskin juga yang membeli mobil dengan harga 80.000 riyal (240 juta rupiah) padahal sebenarnya ia cukup menyewa saja dengan 20.000 riyal. Namun itulah karena kurangnya peduli pada agama dan lemahnya keyakinan.
Kami nasehatkan bahwa hendaklah seseorang tidak mengambil kredit. Kalau memang dibutuhkan, maka ambillah dengan harga yang paling kecil yang mungkin untuk dilunasi. Kurangilah pula untuk berutang.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 2: 526).
Baca > http://rumaysho.com/muamalah/dikarenakan-punya-utang-sulit-terampuni-dosa-8670
—
Di zaman ini, sulit temukan kredit yang terlepas dari riba apalagi pada KPR dan leasing.
Berpikirlah 1000 kali untuk ambil kredit di zaman ini.
Baca Hukum Rumah KPR >
http://rumaysho.com/muamalah/hukum-kredit-rumah-kpr-3610
Baca Kredit via Leasing >
http://rumaysho.com/muamalah/kredit-lewat-pihak-ketiga-bank-701