Ustadz Rochmad Supriyadi, Lc, حفظه الله تعالى
Alhamdulilah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;
Manusia memiliki fitrah untuk menyayangi orang yang telah berbuat baik kepada dirinya, dan hati senantiasa melekat terhadapnya, dan tiada orang yang telah berbuat baik dengan sebaik baiknya melebihi orang tua, sehingga disebutkan dalam ayat, antara hak Allah dan hak orang tua dalam konteks yang satu.
Allah Ta`ala berfirman, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa ” . (QS. An Nisa` 36).
Berbakti kepada orang tua merupakan perintah Allah Ta`ala, sebagaimana dahulu tatkala ia masih bayi diasuh oleh orang tua penuh kasih sayang, maka ketika orang tua dalam keadaan lemah tua renta, sepantasnya sang anak membalasinya dengan penuh kecintaan dan kasih sayang.
Allah Ta`ala berfirman, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. Al Isra` 23~24).
Ibu senantiasa mengandung sang anak dalam keadaan letih diatas keletihan, semakin hari semakin berat dan bertambah berat, hingga berusia kandungan sembilan bulan, dan disaat melahirkan ia dalam keadaan seolah merenggangkan nyawa terasa sakit, akan tetapi pada waktu ia melihat sang anak terlahir dengan selamat, secepatnya ia melupakan aneka duka dan keletihan yang selama ini ia dapatkan, dan ia banyak menaruh harapan dan cita cita kepada sang anak,