Ustadz Musyaffa Ad Dariny, MA, حفظه الله تعالى
Ibnu Qudamah -rohimahulloh- mengatakan: “Makruh bila sampai lebih dari 40 hari belum selesai hatam Qur’an”. [Al-Mughni: 2/127].
Al Qurthubi -rohimahulloh- mengomentari: “Waktu 40 hari itu adalah waktunya para pemalas dan mereka yang banyak kesibukan”. [Attidzkar fi Afdholil Adzkar, hal: 84].
Sudah berapa bulan dan waktu ’40 hari’ lewat namun kita belum mengkhatamkan Qur’an, harusnya hati kita miris jika memikirkan hal ini.
Ingatlah bahwa Al Qur’an mengandung banyak keberkahan, maka bergantunglah kepada Al Qur’an, Anda akan mendapati keberkahan itu, renungkanlah firman Allah ta’ala:
“Itulah Kitab yang Kami turunkan kepadamu yang penuh dengan KEBERKAHAN agar mereka mentadabburi ayat-ayatnya” [Surat Shod: 29].
Diantara berkahnya Al Qur’an, Allah memberikan keberkahan kepada akal pembaca dan penghapalnya.
Ibnu Abbas -rodhiallohu anhuma- mengatakan: “Orang yang membaca (menghapal) Al Qur’an, dia tidak akan dikembalikan kepada usia pikun.” [Shohih Targhib wat Tarhib: 1435].
Abdul Malik bin Umair -rohimahulloh- mengatakan: “Dahulu dikatakan bahwa manusia yang paling tahan akalnya adalah para penghapal Al Qur’an.” [Mushonnaf bin Abi Syaibah 6/120].
Diantara berkahnya Al Qur’an, Allah akan memudahkan urusan-urusan para pembacanya.
Ibrohim Al-Maqdisi -rohimahulloh- mengatakan: “Perbanyaklah membaca Al Qur’an dan jangan kau meninggalkannya, karena hajatmu akan dimudahkan sesuai banyaknya bacaan Qur’anmu”. [Adz Dzail ala Thobaqotil Hanabilah 2/98].
Al Qur’an sangat bermanfaat bagi jasmani dan rohani kita.
Sebagian ulama mengatakan: “Aku tidak melihat sesuatu yang bisa memberi ‘asupan’ untuk akal dan jiwa, dan bisa menjaga jasad, serta dapat menjamin kebahagiaan seseorang, melebihi kegiatan melihat (membaca) Kitabullah secara kontinyu”. [Hakadza Allamatnil hayah: 184-185].
Dan sebagian ahli tafsir mengatakan: “Kami sibuk dengan Al Qur’an, maka keberkahan-keberkahan dan kebaikan-kebaikan menyelimuti kami di dunia ini”. [Al Adzbun Namir, karya Syeikh Muhammad Amin Syinqithi 1/7].