Ustadz Muhammad Arifin Badri, MA, حفظه الله تعالى
Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Rumah adalah satu dari berjuta-juta nikmat Allah Ta’ala yang wajib anda syukuri. Betapa susahnya hidup anda bila harus mempertahankan hidup tanpa rumah yang menaungi anda.
)وَاللّهُ جَعَلَ لَكُمْ مّن بُيُوتِكُمْ سَكَناً(
“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal.” (AN Nahel 80)
Ibnu Katsir mengomentari ayat tersebut dengan menyatakan bahwa Rumah adalah bagian dari kesempurnaan nikmat yang Allah berikan pada manusia, sebagai tempat mendapatkan ketentraman, beristirahat, dan berlindung. Sebagaimana mereka juga dapat memanfaatkannya dengan berbagai cara lainnya. (Ibnu Katsir)
Sungguh orang yang telah mendapat karunia rumah, apalagi rumah bagus nan luas, pastilah merasakan kegunaan tersebut. Ia merasa tentram, aman dari berbagai gangguan, baik dari cuaca atau lainnya. Sebagaimana ia juga dapat menjadikan rumahnya sebagai tempan menyimpan dan menikmati hasil karya dan jerih payahnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menggambarkan betapa bahagianya orang yang mendapat karunia rumah bagus nan luas dengan bersabda:
طُوبَى لِمَنْ مَلَكَ لِسَانَهُ ، وَوَسِعَهُ بَيْتُهُ ، وَبَكَى عَلَى خَطِيئَتِهِ
“Keberuntungan adalah milik orang yang kuasa menjaga lisannya, merasa cukup dengan rumahnya sebagai tempat berlindung dan senantiasa menangisi (menyesali) setiap kesalahannya. (At Thabrani)
Pada hadits ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menggambarkan bahwa kebahagian dunia dan akhirat pastilah menjadi milik anda bila anda dapat menjaga lisan anda, sehingga tidak bertutur kata kecuali yang baik. Dan engan rumah yang telah anda miliki, anda menjaga diri anda dari perbuatan yang dapat mencelakakan anda, baik di dunia atau di akhirat dan sebagai tempat muhasabah.
Tatacara Mensyukuri Nikmat Rumah.
Saya yakin, anda telah menyadari pentingnya mensyukuri karunia Allah Ta’ala ini. Hanya saja mungkin anda belum mengetahui bagaimanakah caranya yang benar dalam mengekspresikan rasa syukur anda.
Bersama artikel sederhana ini, saya berusaha merangkumkan beberapa cara yang tepat dalam mengekspresikan rasa syukur anda. Dengan demikian, kebahagiaan anda dengan memiliki rumah semakin sempurna. Dan Allah semakin ridha kepada anda, sehingga terus melipat gandakan kemurahan-Nya kepada anda. Berikut beberapa poin penting yang seyogyanya anda perhatikan tentang rumah kediaman anda:
-
Tetangga sebelum rumah.
Tidak diragukan bahwa peranan tetangga sangat besar dalam kedamaian anda dalam menikmati rumah anda. Karenanya, sebelum memilih rumah, tentu anda telah mempertimbangkan masak-masak lokasi dan calon tetangga anda. Kesalahan anda menentukan calon tetangga dapat menghancurkan nikmat rumah yang telah anda miliki. Sebaliknya, bisa jadi anda menjadi penyebab keruhnya kedamaian mereka yang telah lama mereka nikmati. Karenanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan keberhasilan anda dalam bertetangga sebagai standar iman anda:
( والله لا يؤمن والله لا يؤمن والله لا يؤمن ) . قيل ومن يا رسول الله ؟ قال ( الذي لا يأمن جاره بوائقه )
“Sungguh demi Allah, Sungguh demi Allah, Sungguh demi Allah.” Dikatakan kepada beliau: Wahai Rasulullah, siapakah gerangan orangnya? Beliau menjawab: orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.
Pikirkanlah, bagaimana anda membangun hubungan yang harmonis dengan tetangga anda, sebagaimana anda memikirkan bagaimana membangun rumah yang anda huni.
-
Kedamaian Batin.
Saudaraku, bila dengan memiliki rumah, anda merasakan kedamaian dan ketentraman. Namun tahukah bahwa kedamaian yang telah anda rasakan tersebut hanyalah sementara. Yaitu hanya pada awal-awal anda memiliki dan menghuninya. Yang demikian itu karena manusia memiliki sifat jenuh dan bosan.
Walau demikian, tahukah anda bahwa kedamaian itu dapat diperpanjang, dan bahkan menjadi langgeng?
Anda pasti mencita-citakan agar kedamaian anda dapat langgeng dalam rumah anda. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka anda harus menyempurnakan kedamaian lahir yang telah anda rasakan karena memiliki rumah bagus, dengan kedamaian batin. Dan kedamaian batin anda hanya dapat terwujud bila anda dekat dengan rahmat Allah, yaitu dengan menjadikan rumah anda sebagai tempat untuk beribadah kepada Allah. Anda mengerjakan shalat-shalat sunnah, membaca Al Qur’an dan dzikir di rumah anda.
)اجعلوا في بيوتكم من صلاتكم ولا تتخذوها قبورا(
“Tunaikanlah di rumahmu sebagain dari shalat-shalatmu, dan janganlah engkau jadikan rumahmu bak pekuburan.” Bukhari
Pada hadits lain beliau bersabda:
)لا تجعلوا بيوتكم مقابر إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة(
“Janganlah engkau jadikan rumahmu bak pekuburan, sesungguhnya setan lari tunggang langgang dari rumah yang padanya dibacakan surat Al Baqarah.” Riwayat Muslim.
Mungkinkah anda dapat merasakan kedamaian dalam rumah anda, bila ternyata rumah anda bak pekuburan? Rumah gersang, angker, jauh dari rahmat Allah dan menjadi sarang setan untuk bermalam dan bertempat tinggal.
Namun apa boleh dikata, banyak dari saudara kita yang bermalas-malasan untuk membaca Al Qur’an. Ia lebih merasa tenang dan tentram bila rumahnya full musik dan tontonan yang tidak diridhai Allah Ta’ala.
)دخل أبو بكر وعندي جاريتين من جواري الأنصار تغنيان بما تقاولت الأنصار يوم بعاث قالت وليستا بمغنيتين فقال أبو بكر أمزامير الشيطان في بيت رسول الله صلى الله عليه و سلم ؟ وذلك في يوم عيد فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم ( يا أبا بكر إن لكل قوم عيدا وهذا عيدنا )
“Pada suatu hari raya, Abu Bakar masuk ke rumah ‘Aisyah, sedangkan di rumahnya ada dua anak putri kecil yang sedang bernyanyi-nyanyi dengan senandung para pejuang penduduk Madinah pada peperangan Bu’ats. ‘Aisyah menuturkan: sesungguhnya kedua anak putri tersebut bukanlah biduanita. Spontan Abu Bakar berkata: Apakah layak seruling setan ada di rumah Rasulullah ? Mendengar pernyataan Abu Bakar ini, Rasulullah bersabda: Wahai Abu Bakar, sesungguhnya setiap umat memiliki hari perayan dan ini adalah hari perayaan kita.” Bukhari.
-
Senantiasa membaca basmalah.
Keberkahan adalah kunci bagi segala kebaikan, karenanya, diantara etika yang menghiasi hidup keluarga muslim ialah upaya yangtiada henti untuk mewujudkan keberkahan dalam hidupnya. Dan diantara upaya jitu mengupayakan keberkahan dalam rumah ialah dengan senantiasa membaca basmalah setiap kali membuka atau menutup pintu dan jendela rumah.
Namun bila anda lalai mengupayakan keberkahan untuk rumah anda dengan membaca basmalah, maka rumah anda akan menjadi sarang setan. Dan bila setan telah bersarang dirumah anda, maka rumah anda akan menjadi gersang dan penuh dengan derita.
(غَطُّوا الْإِنَاءَ، وَأَوْكُوا السِّقَاءَ، وَأَغْلِقُوا الْبَابَ، وأطفؤا السِّرَاجَ، فإن الشَّيْطَانَ لَا يَحُلُّ سِقَاءً، ولا يَفْتَحُ بَابًا، ولا يَكْشِفُ إِنَاءً، فَإِنْ لم يَجِدْ أحدكم إلا أَنْ يَعْرُضَ على إِنَائِهِ عُودًا وَيَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ، فَلْيَفْعَلْ) رواه مسلم.
“Tutuplah bejana, ikatlah geribah (tempat menyimpan air yang terbuat dari kulit-pen), tutuplah pintu, matikanlah lentera (lampu), karena sesungguhnya setan tidaklah mampu mengurai geribah yang terikat, tidak dapat membuka pintu, dan tidak juga dapat menyingkap bejanan (yang tertutup). Bila engkau tidak mendapatkan (tutup) kecuali hanya dengan melintangkan diatas bejananya sebatang ranting, dan menyebut nama Allah, hendaknya ia lakukan.” (riwayat Muslim).
Pada hadits lain beliau bersabda:
)إذا دخل الرجل بيته فذكر الله عند دخوله وعند طعامه قال الشيطان لا مبيت لكم ولا عشاء وإذا دخل فلم يذكر الله عند دخوله قال الشيطان أدركتم المبيت وإذا لم يذكر الله عند طعامه قال أدركتم المبيت والعشاء )
“Bila engkau masuk kerumahmu, dan ketika ketika hendak masuk engkau menyebut nama Allah, dan ketika hendak makan, maka setan akan berkata kepada teman-temannya: Tiada tempat bermalam untuk kalian dan juga tiada hidangan makan malam. Namun bila engkau masuk dan tidak menyebut nama Allah ketika masuk, maka setan berkata kepada teman-temannya: Kalian mendapatkan tempat bermalam. Dan bila ia tidak menyebut nama Allah ketika hendak makan, maka setan berkata kepada teman-temannya: kalian mendapatkan tempat bermalam dan hidangan makan malam.” (Muslim)
-
Tidak memelihara anjing dan memasang gambar makhluq bernyawa.
Keasrian rumah bukan hanya dilihat dari kebersihan, indahnya interior dan desain semata. Namun keasrian rumah anda juga ditinjau dari sudut pandang yang lebih jauh, yaitu dekatnya rumah anda dari kerahmatan Allah. Apalah gunanya interior bagus, desain yang mewah, bila ternyata rumah anda jauh dari kerahmatan Allah Ta’ala, dan para Malaikat pembawa rahmat enggan singgah di rumah anda?
Ketahuilah saudaraku, bahwa anjing dan gambar makhluk bernyawa adalah diantara penyebab Malaikat pembawa rahmat enggan untuk singgah di rumah anda. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
( لا تدخل الملائكة بيتا فيه كلب ولا صورة ) . يريد صورة التماثيل التي فيها الأرواح
“Sesungguhnya Malaikat tidak masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat anjing atau gambar.” Maksud beliau adalah gambar patung makhluq yang bernyawa. (Bukhari)
-
Tidak menyalakan api ketika tidur.
Diantara etika yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menjaga kedamaian anda di dalam runah dapat langgeng ialah dengan tidak membiarkan api menyala, disaat anda tidur. Karena api yang dibiarkan menyala dapat menjadi ancaman bagi rumah anda.
)خمروا الآنية وأجيفوا الأبوابme وأطفئوا المصابيح فإن الفويسقة ربما جرت الفتيلة فأحرقت أهل البيت(
“Tutuplah bejana, tutuplah pintu, dan matikanlah lampu, karena bisa jadi tikus menyeret sumbu lampumu, sehingga menyebabkan rumahmu terbakar.” Bukhari.
Pada hadits lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lebih gamblang menjelaskan alasan adanya perintah ini.
)إذا نمتم فأطفئوا سراجكم فإن الشيطان يدل مثل هذه على هذا فيحرقكم(
“Bila engkau tidur, maka matikanlah lampu peneranganmu, karena setan mengarahkan tikus untuk menggigit lampumu semacam ini, agar dapat membakarmu.” Abu Dawud.
-
Membangun Rumah seperlunya.
)فراش للرجل وفراش لامرأته والثالث للضيف والرابع للشيطان(
“Kasur pertama untukmu, kasur kedua untuk istrimu, dan kasur ketiga untuk tamumu dan kasur keempat untuk setan.” (Muslim)
Imam An Nawawi dan juga Imam Ibnu Hajar A Asqalani menjelaskan bahwa makna hadits ini sebagaimananampak jelas dari teksnya. Yaitu bila anda memiliki jumlah kamar yang berlebihan, sehingga tidak digunakan, maka kamar tersebut akan dihuni oleh setan. Sebagaimana setan dapat turut menyantap hidangan anda dan bermalam di rumah anda bila anda masuk ke rumah tanpa menyebut Nama Allah.
Bisa juga: memiliki kamar yang melebihi kebutuhan adalah bentuk dari kesombongan dan berbangga-bangga, dan sikap semacam ini tentu memuaskan setan, dan berawal dari bisikannya. Setanlah yang membisiki anda sehingga terdorong megadakan kamar melebihi kebutuhan
-
Tidak berlebihan dalam menghiasi rumah.
Menurut anda, sudikah anda bila suatu saat singgah di suatu filla sewaan, bekerja keras menghiasi, dan mengurusi filla sewaan anda? Agar filla persinggahan anda nampak indah dan bahkan menjadi yang paling indah?
Demikian juga halnya dengan rumah yang anda bangun dan hunia saat ini. Itu hanyalah rumah persinggahan anda semata. Tidak lama lagi, andapun pasti segera meninggalkannnya. Rumah yang anda huni hanyalah rumah persinggahan belaka di tengah-tengah perjalanan jauh anda.
Karena Islam begitu sayang kepada anda, maka Islam mengingatkan anda agar tidak terperdaya sehingga menghabiskan segala potensi guna mengurusi rumah persinggahan anda. Islam mengingatkan anda agar tidak berlebihan dalam menghiasi rumah.
Dan diantara sikap berlebih-lebihan yang diingatkan Islam, agar tidak anda lakukan ialah memasang sajjadah atau yang serupa di dinding.
Berlebih-lebihan dalam menghiasi rumah, hingga memasang sajjadah di dinding, menimbulkan kesan pada penghuninya seakan ia akan kekal selamanya di rumah tersebut.
‘Aisyah menuturkan, pada suatu hari ia menutupi didnding rumahnya dengan karpet. Dan ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pulang ke rumah, dan menyaksikan karpet yang terpampang di dinding, beliau menunjukkan sikap tidak suka. Maka spontan ‘Aisyah mencabut karpet tersebut. Selanjutnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
( إن الله لم يأمرنا أن نكسو الحجارة والطين )
“Sejatinya Allah tidak pernah memerintahkan kita untuk memberi pakaian kepada bebatuan dan tanah.” (Bukhari)
Coba anda renungkan walau hanya sesaat? Rumah yang anda huni, mungkin dahulu pernah dihuni oleh orang sebelum anda? Bukankah mereka dahulu juga telah berusaha semaksimal mungkin untuk menghiasi rumah yang anda huni? Namun, kemanakah mereka sekarang? Semuanya telah meninggalkan rumah yang mereka hiasi, dan kembali ke rumah mereka yang sejati.
-
Segera miliki pula rumah idaman yang kekal abadi.
Saudaraku! coba kembali anda ingat-ingat kembali awal mula anda merencanakan membangun atau membeli rumah idaman anda. Berapa lamakah anda menyisihkan rizki anda untuk dapat membeli rumah anda? Berapa banyakkah anda mengalokasikan rizki anda guna membangun rumah anda? Namun, pernahkah anda berpikir, dan memulai menyisihkan rizki anda untuk membangun atau menebus rumah idaman anda di akhirat?
Renungkanlah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berikut :
)من بنى مسجدا لله بنى الله له في الجنة مثله (
“Barang siapa dengan tulus karena Allah, membangun satu masjid, niscaya disurga, Allah membangunkan untuknya rumah yang serupa denganya.” (Muttafaqun ‘alaih)
Kalau anda belum mampu untuk menyisihkan sebagian rizki anda untuk membangun rumah di surga, namun itu bukan alasan yang cukup bagi anda untuk tidak berjuang merintis rumah idaman anda di sana. Simak dan renungkanlah petuah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berikut ini:
)ما من عبد مسلم يصلي لله كل يوم ثنتي عشرة ركعة تطوعا غير فريضة إلا بني الله له بيتا في الجنة (
“Tidaklah ada seorang muslim yang setiap hari mendirikan shalat sunnah yang selain shalat fardhu untuk Allah sebanyak 12 rakaat, melainkan Allah bangunkan rumah untuknya di surga.” (Muslim)
Dan renungkan pula hadits berikut:
)من بنى مسجدا لله بنى الله له في الجنة مثله (
Barang siapa membangun satu masjid karena Allah, niscaya Allah bangunkan untuknya satu rumah yang serupa dengannya di surga.” (Muttafaqun ‘alaih).
Sudahkah anda, membangun rumah idaman dan rumah masa depan ini? Rumah yang akan anda huni untuk selama-lamanya? Akankah anda terperdaya dengan rumah persinggahan, sehingga menyebabkan anda lalai untuk membangun rumah anda yang sejati?
Penutup:
Rumah yang bagus nan luas, pastilah idaman setiap insan. Namun insan yang bijak tidak akan rela bila dipinta untuk berkorban dengan segala pontensi yang ia miliki hanya untuk membangun rumah persinggahan, yang tak lama lagi pasti ia tinggalkan dan disinggahi orang lain. Namun Insan yang bijak pastilah rela berkorban demi mendapatkan rumah yang abadi dan tiada pernah akan ia tinggalkan untuk orang lain. Dan rumah abadi anda hanya ada di akhirat, yaitu di surga atau di neraka. Karenanya, berjuang dan berkorbanlah dengan segala potensi yang anda miliki guna mendapatkan rumah yang tepat, yaitu di surga dan kemudian menghiasinya . Semoga Allah Ta’ala mempertemukan kita semua di surga, negri idaman setiap muslim dan tempat kita menghuni rumah abadi.
Wallahu a’alam bisshawab.