Jika dikhususkan berpuasa penuh pada bulan tersebut, tidak seperti bulan lainnya sehingga orang-orang awam dapat menganggapnya sama seperti puasa Ramadhan
Jika dianggap bahwa puasa di bulan tersebut adalah puasa yang dikhususkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagaimana sunnah rawatib (sunnah yang mengiringi amalan yang wajib yaitu amalan puasa Ramadhan)
Jika dianggap bahwa puasa di bulan tersebut memiliki keutamaan pahala yang lebih dari puasa di bulan-bulan lainnya. (Lihat Al Hawadits wal Bida, hal. 130-131. Dinukil dari Al Bida Al Hawliyah, 235-236)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, Adapun mengkhususkan bulan Rajab dan Syaban untuk berpuasa pada seluruh harinya atau beritikaf pada waktu tersebut, maka tidak ada tuntunannya dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat mengenai hal ini. Juga hal ini tidaklah dianjurkan oleh para ulama kaum muslimin. Bahkan yang terdapat dalam hadits yang shahih (riwayat Bukhari dan Muslim) dijelaskan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa banyak berpuasa di bulan Syaban. Dan beliau dalam setahun tidaklah pernah banyak berpuasa dalam satu bulan yang lebih banyak dari bulan Syaban, jika hal ini dibandingkan dengan bulan Ramadhan.
Adapun melakukan puasa khusus di bulan Rajab, maka sebenarnya itu semua adalah berdasarkan hadits yang seluruhnya lemah (dhoif) bahkan maudhu (palsu). Para ulama tidaklah pernah menjadikan hadits-hadits ini sebagai sandaran. Bahkan hadits-hadits yang menjelaskan keutamaannya adalah hadits yang maudhu (palsu) dan dusta.(Majmu Al Fatawa, 25/290-291)
Link selengkapnya:
https://rumaysho.com/352-adakah-anjuran-puasa-di-bulan-rajab.html
M Abduh Tuasikal, حفظه الله تعالى