Pepatah ini mungkin pernah anda ucapkan, atau paling kurang anda dengarkan.
Sobat, andai tikus bisa bercerita atau minimal menuliskan perasaannya. Kira kira apa dan bagaimana perasaannya di saat menghadapi ajal di lumbung padi, yang penuh dengan “sumber penghidupan” ?
Namun sayangnya tikus tidak dapat bercerita atau menuliskan pengalamannya. Karena itu izinkan saya bertanya kepada anda, andai anda yang mengalami hal tersebut. Ajal menjemput ditempat yang selama ini anda duga menjadi “sumber penghidupan”. Kira kira apa dan bagaimana perasaan anda ? Pesan atau wasiat apa yang hendak anda sampaikan kepada orang di sekitar anda ?
Sobat, ketahuilah bahwa dunia beserta isinya inilah tak ubahnya bak lumbung padi itu. Dunia tempat anda hidup ini, barang kali telah mencuri simpati anda, sehingga anda terperdaya. Anda bejuang, banting tulang, peras keringat, pergi pagi pulang petang, semua itu demi meluaskan “lumbung padi” anda. Namun toh demikian, cepat atau lambat, ajal pasti menjemput anda, walaupun anda sedang menikmati kekayaan dunia yang anda kumpulkan.
Bisa jadi ajal menjemput anda di saat anda menyantap makanan lezat atau meneguk minuman segar nan bergizi atau minuman suplemen, atau bisa pula ketika anda sedang asyik bercumbu rayu dengan bidadari pujaan hati anda. Bila ajal benar benar telah menjemput maka semua kilau dan gemerlap dunia kan sirna. Di depan mata anda hanya terbentang dua jalan; jalan ke surga dan jalan ke neraka.
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ
Kalian semua telah dilalaikan oleh perlombaan memperbanyak harta kekayaan
حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
Hingga tiba saatnya nanti ketika kalian masuk ke dalam kuburan. ( At Takatsur 1-2)
Sobat! Silahkan anda memilih, akankah suatu saat nanti anda meninggal dengan mengenaskan karena ternyata kekayaan dunia yang anda puja tidak dapat melindungi anda. Ataukah anda memilih untuk menghadapi kematian dngan senyuman bahagia yang terkulum di bibir, karena anda mendapat kabar gembira bahwa anda segera memulai perjalanan abadi di alam surga.
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
Wahai jiwa yang damai ( mutmainnah)
ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً
Kembalilah engkau kepada Tuhanmu dalam keadaan ridho dan diridhoi.
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي
Masuklah engkau ke dalam barisan hamba-hamba-Ku.
وَادْخُلِي جَنَّتِي
Dan silahkan engkau masuk ke dalam surga-Ku.
( Al Fajer 27-30)
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan yang mendapatkan kabar gembira ini ketika ajal menjemput kami. Amiin.
Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى