Agar kehidupan suami istri baik dunia akhirat, maka harusnya suami menjalankan kewajibannya sebagai kepala keluarga dan memimpin istri dan anak-anaknya untuk menjalankan syariat-Nya sebaik mungkin.
======
“Tidak diragukan lagi, bahwa ketaatan seorang istri kepada suaminya adalah kewajiban, seorang istri dalam berinteraksi dengan suaminya harus taat dan menerima, dia harus mengalah, menunduk kepadanya. Sebaliknya harusnya seorang suami tidak menunduk kepada istrinya, harusnya bukan dia yang merendah, karena pada yang demikian ada banyak mafsadah.
Para qodhi (hakim) yang membicarakan kasus-kasus taatnya suami kepada istri, dan dominasi istri atas suami sebagai efek (negatif) darinya; pada akhirnya si istri tersebut malah tidak puas dengan suami yang selalu taat kepadanya.
Suami yang berinteraksi dengan beragam kebaikan untuk istri, tapi istri membuatnya taat kepada apapun yang diinginkannya; pada akhirnya istri itu malah membenci suami yang demikian.
Karena wanita itu tabiatnya butuh kepada seorang yang mengaturnya, jika seorang suami melakukan tugas ini kepadanya, mendidiknya dengan tegas, dan dia berjalan bersamanya pada hal-hal yang diperintahkan Allah -jalla wa’ala-, maka sungguh akhir yang baik akan didapatkan oleh keduanya..”
[Sumber: kaset dengan judul Al-Asalib Asy-Syar’iyyah fit Ta’amul Ma’an Nas, menit 31, detik 44]
———
Ingatlah selalu firman Allah ta’ala yang artinya:
“Teman-teman akrab pada hari (kiamat) itu, sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa..”
[Az-Zukhruf:67].
Dan temasuk diantara teman akrab adalah suami dengan istrinya, dan ayah dengan anaknya.
Ingat juga firman Allah yang artinya:
“Pada hari (kiamat), ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya..” [Abasa: 34-36]
Mereka lari dari orang-orang terdekatnya, karena takut melihat banyaknya hak dan kewajiban yang belum ditunaikan kepada mereka, wallahu a’lam.
Oleh karenanya, marilah kita berusaha menunaikan kewajiban kita sebagai suami dan ayah sebaik mungkin, karena kita akan mempertanggung-jawabkan itu di hadapan Allah azza wajall..
Semoga Allah memberikan taufiq-Nya kepada kita semua, amin.
Ditulis oleh,
Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى