Perbanyaklah membaca sirah Nabi -shallallahu alaihi wasallam-, terutama pada fase dakwah di Mekah sebelum hijrah… itu akan menjadikan kita semakin tegar menghadapi cobaan dalam berdakwah.
=====
Karena, biasanya orang yang membawa kebenaran dan memperjuangkannya, dia akan mendapatkan cobaan dan rintangan sebagaimana pendahulunya.
* Jika ada yang diboikot karena dakwahnya, maka ingatlah bahwa beliau dan para sahabat beliau juga pernah diboikot, bahkan hingga TIGA TAHUN lamanya… sampai-sampai mereka harus makan dedaunan. [Lihat: Sirah Ibnu Hisyam 1/388].
* Bila ada yang dituduh pendusta dan tukang sihir, maka ingatlah bahwa Nabi -shallallahu alaihi wasallam- juga pernah dituduh demikian, bahkan Allah abadikan hal itu dalam Alqur’an:
“Mereka (orang² kafir) heran dengan datangnya seorang pemberi peringatan (Rasul) dari kalangan mereka sendiri, dan orang-orang kafir itu mengatakan: ‘orang ini adalah tukang sihir, tukang dusta’.” [QS. Shad: 4].
* Bahkan beliau sampai dikatakan gila oleh para penentang dakwahnya, Allah juga abadikan hal ini dalam kitab-Nya:
“Mereka (orang-orang kafir) itu mengatakan: wahai orang yang diturunkan kepadanya Adz-Dzikr (Alqur’an), sungguh kamu benar-benar gila“. [QS. Al-Hijr: 6].
* Jika ada yang dituduh memecah belah umat, maka beliau juga dahulu telah menerima hal yang sama. Ketika itu ‘Utbah bin Rabi’ah pernah mengatakan kepada beliau:
“Sungguh kamu telah datang kepada kaummu dengan masalah besar, dengannya kamu PECAH BELAH persatuan mereka, kamu rendahkan kedudukan mereka, kamu cela Tuhan dan agama mereka, dan kamu KAFIRKAN nenek moyang mereka“. [Lihat: Sirah Ibnu Hisyam, 1/359].
* Bila ada yang diusir dari tempat tinggalnya, maka ingatlah bahwa beliau juga akhirnya terusir dari kota kelahiran beliau (Mekah) yang sangat beliau cintai… ketika akan berpisan dengan kota suci itu, beliau mengatakan:
“Betapa baiknya engkau sebagai negeri, dan betapa cintanya diriku kepadamu, seandainya bukan karena kaumku mengeluarkanku darimu, tentu aku tidak akan menetap di tempat selainmu“. [HR. Attirmidzi: 3926, shahih].
* Bahkan di banyak kesempatan beliau dan para sahabatnya harus berperang dengan para penentang tersebut… tidak lain, tujuannya adalah agar dakwah tetap bisa berlangsung dengan baik, dan kebenaran bisa sampai kepada umat manusia. Oleh karenanya dalam perang badar beliau bermunajat:
“Ya Allah, jika pasukanku dari kaum muslimin ini binasa; Engkau tidak akan lagi disembah di muka bumi ini“. [HR. Muslim: 1763].
* Dan masih banyak lagi rintangan dan gangguan yang beliau alami.
Meski demikian, beliau tetap saja maju di jalan dakwah yang terjal tersebut, karena itulah jalan kemuliaan di dunia dan di akhirat… Siapa pun yang ingin mendapatkan kemuliaan seperti beliau, maka ikutilah jalan beliau.
Silahkan dishare… semoga bermanfaat.
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى