Dari buku yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى.
KAIDAH SEBELUMNYA (KE-12) bisa di baca di SINI
=======
? Kaidah yang ke 13 ?
Mereka memandang tidak boleh atau haram hukumnya memberontak kepada pemimpin yang zalim dan fasik selama dia masih muslim dan sholat.
Bahkan mereka mencela orang yang memberontak itu…kenapa ?
Karena berdasarkan hadits yang sangat banyak dan ijmaa’ Ulama Ahlussunnah dalam hal ini.
Adapun hadits Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang mengingkari keburukan mereka ia telah berlepas diri dan siapa yang membenci atau tidak suka keburukan tersebut, ia telah selamat, tapi yang celaka itu orang yang ridho dan mengikuti keburukan mereka.
Lalu mereka berkata, “Bolehkah kami melawan mereka dengan pedang ?” Kata para sahabat.
Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh, selama mereka menegakkan untuk kalian sholat.“
(HR Imam Muslim di Nomer 4906)
Disini tegas bahwa kewajiban kita, kalau pemimpin tersebut melakukan keburukan, kita tidak suka keburukan itu.
Tapi TIDAK BOLEH kita melawan mereka dengan pedang atau memberontak.
Karena Rasulullah mengatakan: “Tidak boleh selama mereka menegakkan pada kalian sholat.”
Demikian pula dari hadits Hudzaifah bin Al Yaman yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
يَكُونُ بَعْدِى أَئِمَّةٌ لاَ يَهْتَدُونَ بِهُدَاىَ وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِى
“Akan ada setelahku pemimpin-pemimpin yang tidak mengambil petunjukku dan tidak mau mengambil sunnahku.”
Berarti ini pemimmpin berhukum dengan hukum selain Allah.
Dan akan ada pada mereka orang-orang yang hati mereka hatinya hati setan dalam tubuh manusia.
Lalu kata Hudzaifah, “Bagaimana aku lakukan, jika aku dapatkan pemimpim-pemimpin seperti itu, hai Rasulullah ?“
Kata Rasulullah: “Tetap kamu dengar dan ta’at, maksudnya dalam perkara yang ma’ruf. Walaupun ia memukul penggungmu dan mengambil hartamu, tetap dengar dan ta’at.“
(HR Muslim di nomer hadits 4891)
Disini Rasulullah tegas, walaupun dia menzolimi kamu, tetap kamu harus sabar menghadapinya….سُبْحَانَ اللّهِ …ini sesuatu yang luar biasa berat tentunya.
Berkata Syaikhul Islam Taimiyah:
“Orang-orang yang ahli bid’ah yang menyangka bahwa mereka di atas kebenaran seperti orang-orang khawarij. Yang mereka menegakkan permusuhan dan peperangan terhadap jama’ah kaum muslimin, maksudnya pemimpin kaum muslimin. Maka merekapun berbuat bid’ah dan mengkafirkan orang yang tidak sejalan dengan mereka.“
Maka bahaya orang-orang khawarij itu lebih besar daripada bahaya pemimpin-pemimpin yang zalim.
Orang-orang yang berbuat zalim itu sebetulnya tahu bahwa itu adalah haram.
Maksudnya para pemimpin yang zalim itu terkadang mereka tahu bahwa mereka telah berbuat keharaman.
Itu lebih mending daripada orang-orang khawarij yang mengatasnamakan agama, mengkafirkan, memberontak, akhirnya terkucurlah darah kaum muslimin.
Maka dari itu Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam jauh-jauh hari sudah memperingatkan tentang bahaya khawarij itu.
Dimana Rasulullah mengatakan:
الْخَوَارِجُ كِلابُ النَّارِ
“Khawarij itu anjingnya api neraka“
(Diriwayatkan oleh Imam Al-Ajurri)
Demikian pula Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam mengatakan dalam riwayat Muslim, kata Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam:
شر قتلى قتلوا تحت أديم السماء
“Seburuk-buruknya orang yang terbunuh adalah orang khawarij dan sebaik-baiknya orang yang di bunuh adalah yang di bunuh oleh orang khawarij.”
Wallahu a’lam ?
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
Dari buku yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى.
Silahkan bergabung di Telegram Channel : https://t.me/aqidah_dan_manhaj
Artikel TERKAIT :
DAFTAR LENGKAP PEMBAHASAN – Al Ishbaah – Manhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN