Ust. Badrusalam, حفظه الله
Kesedihan..
Bukan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah..
Tidak juga diperintahkan oleh RasulNya..
Karena kesedihan tidak akan memberi solusi kehidupan..
Namun hati bersedih ketika musibah menyapa..
Sebagaimana dahulu Nabi shallallahu’alaihi wasallam berlinang air matanya..
Ketika memangku anaknya yang bernama Ibrahim yang sedang menuju kematian..
Ia adalah air mata kasih sayang..
Air mata perpisahan.. Namun lisan tetap berucap kebaikan..
Nun di sana..
Ada kesedihan yang lebih indah..
Kesedihan yang memberikan keimanan.. Ketawadlu’an..
Dan ketaqwaan hati..
Ia adalah Sedih akan dosa dan kesalahan..
Sedih ketika terluput dari ketaatan..
Demi Allah..!!
Hanya seorang mukmin yang merasakan kesedihan ini..
Sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi yang mulia..
Sabdanya, “Siapa yang merasa gembira dengan amal kebaikannya dan merasa bersedih dari amal keburukannya maka ia seorang mukmin.”
Itulah sedih yang indah..
Sedih yang membawa kepada kenikmatan yang abadi..
Dan keamanan di negeri akhirat..
Ya Rabb..
Berikan kami rahmat-Mu..