Ustadz Rochmad Supriyadi, حفظه الله
Allah ta’ala berfirman, “Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Rabb nya maka hendaklah ia mengerjakan kebajikan dan janganlah ia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya”. QS Al-Kahfi 110
Berkata Al-Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah, “Ini adalah suatu amal yang diterima, yaitu hendaknya sesuai dengan As-Sunnah dan diniatkan hanya kepada Allah ta’alasemata. Dan tidak dapat dua hal ini dicapai melainkan dengan Ilmu, dikarenakan bila ia tidak mengilmui apa yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam , ia tidak dapat pula meraih ikhlas, karena ia tidak mengenal Tuhan nya, dan sekiranya tanpa ilmu niscaya amalnya tidak diterima.
Maka bisa disimpulkan Ilmu adalah petunjuk yang mengarahkan pada ke-ikhlasan dan petunjuk yang membawa kepada mengikuti Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Diantara do’a yang dipanjatkan Umar ibn Khothob,
“Allahummaj’al amali kullahu solihan, w-aj’al hu liwajhika kholison, wala taj’al li ahadin fihi syai’an”. HR. Ahmad
(Yaa ALLAH jadikanlah seluruh amalku menjadi amal shaleh, dan jadikanlah amalku ikhlas untuk mencari wajahMu, dan jangan jadikan amalku karena seseorang atau sesuatu)
http://m.salamdakwah.com/#/baca-artikel/diterimanya-amal.html
– – – – – •(*)•- – – – –