Ibnu_Mukhtarہﮩ
Segala puji hanyalah milik اللّـﮧ. Sholawat dan salam untuk Rosululloh. Amma ba’du!
Saudaraku seislam yang saya cintai, bisa membayar hutang dalam kondisi hati penuh kelapangan adalah sebuah kenikmatan. Mengapa demikian? Karena kebanyakan orang saat ia membayar hutangnya, hatinya merasa sempit dan berat, atau tak selapang seperti saat ia berhutang. Bahkan ada juga yang sengaja menunda-nundanya ~padahal ia mampu membayarnya~dengan harapan sang punya harta melupakannya atau membebaskannya. Padahal orang yang menunda-nunda pembayaran hutang dari orang yang sudah mampu termasuk KEZHOLIMAN.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَطْلُ الغَنِيِّ ظُلْمٌ، فَإِذَا أُتْبِعَ أَحَدُكُمْ عَلَى مَلِيٍّ فَلْيَتْبَعْ»
Dari Abu Huroiroh ~rodhiyallohu ‘anhu~ bahwasanya Rosululloh ~shollallohu ‘alaihi wa sallam~ bersabda : ‘Menunda-nunda pembayaran hutang bagi orang yang mampu adalah sebuah kezholiman. Apabila seorang di antara kamu dialihkan pembayaran utangnya kepada orang yang mampu membayarnya maka terimalah.’ HSR. Al Bukhori ~rohimahulloh~ dalam shohihnya no. 2287
Nah bagi yang membayar hutang, jangan lupa mengatakan apa yang Nabi ucapkan saat beliau melunasi hutangnya. Beliau mengucapkan :
بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي أَهْلِكَ وَمَالِكَ، إِنَّمَا جَزَاءُ السَّلَفِ الْوَفَاءُ وَالْحَمْدُ
Baarokalloohu laka fii ahlika wa maalik(a), innamaa jazaa-us salafi al-wafaa’ wal hamd(u)
Semoga Alloh memberkahi kamu dalam keluarga dan hartamu. Sesungguhnya balasan bagi pinjaman adalah pelunasan dan pujian. [HR. Ibnu Majah ~rohimahulloh~ dalam sunannya no. 2424 dihasankan Syaikh Al Albani ~rohimahulloh~ dalam al-Irwa no. 1388]
Wa shollallohu wa sallama ‘alaa Nabiyyina Muhammad
– – – – – •(*)•- – – – –