Ust. Abu Riyadl, حفظه الله تعالى
Bagaimana perasaan anda, jika pembicara menjadikan obyek pembicaraan adalah dirinya sendiri.
Awalnya sih mungkin kagum.. lama lama kok menjengkelkan ya?
Begitulah wahai sobat.. ketika seseorang yang sering mengucapakan kalimat saya, ana, aku, mungkin sering menghias bibir kita..
Ah betapa naifnya kalimat tersebut jika ingin mempublikasikan diri sebagai orang yang berjasa, berpengaruh.. bermakna didepan masyarakat.. dia berusaha untuk diakui eksistensinya..
Ia sering mengatakan kalimat
AKU dulu..
AKU adalah… dan
AKU yang pernah begini dan begitu.. dan
Kalau AKU sih begini begitu..
Ibnu Qoyyim mengatakan:
” hendaknya dijauhi sekuat tenaga kalimat keburukan dari kata “AkU” “punyaku” ” padaku”. Karena tiga kata tersebut merupakan kalimat yang menghancurkan iblis dan fir’aun..
Siapa yang diantara kita sering mengucapkan kata AKU.. ?
Coba dihitung dirinya kalo pas ngobrol..
Ternyata diri manusia ingin di beri jempoL..
Ditulis oleh Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈