Ustadz Badru Salam, Lc, حفظه الله تعالى
Celetukan yang selalu menghiasi banyak orang yang belum memahami hakikat bid’ah dan bahayanya..
Padahal, tiap hari kita membaca al
fatehah: “Ghairil maghdluubi ‘alaihim waladlaalliin”.
Bukan jalannya orang-orang yang dibenci bukan jalan orang yang sesat..
Yang sesat adalah nashrani, karena mereka suka beramal tanpa dasar ilmu..alias suka berbuat bid’ah dalam agama mereka..
Dalam Riwayat Muslim, acapkali Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah, selalu bersabda:
“Sebaik-baik perkataan adalah kitabullah, sebaik-baik petunjuk Rasulullah, seburuk-buruk perkara adalah yang dibuat-buat (muhdats), dan setiap muhdats adalah bid’ah.”
Jadi yang pertama kali meributkan bid’ah siapa??
Kenapa harus diributkan?
Karena bid’ah merusak kesempurnaan Islam..
Tanyakan kepada pelaku bid’ah:
Apakah Islam baru sempurna dengan perbuatan bid’ah anda?
Ataukah sudah sempurna tanpa perbuatan bid’ah anda?
Jawaban yang pasti: sudah sempurna.. Jadi buat apa mengada ada?
Karena bid’ah sama saja menuduh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkhianat..
Imam Malik berkata: “Siapa yang membuat sebuah bid’ah, maka ia telah menuduh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkhianat..
Karena kewajiban Nabi adalah menyampaikan risalah..
Dan lisan pelaku bid’ah seakan berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam belum menyampaikan semua jalan kebaikan dan keburukan..
Sehingga saya butuh membuat sebuah ibadah yang mengantarkan ke surga..
Innaa lillahi wa innaa ilaihi raji’uun.. Musibah..