Ustadz Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى
Sobat; mencari istri cantik sah sah saja. Sebagaimana mencari istri sholehah itu adalah satu keniscayaan atas setiap insan. Dan mendapatkan istri cantik nan sholehah apalagi kaya raya itu adalah impian setiap pemuda.
Namun demikian; kalaupun anda telah berhasil mendapatkan istri cantik; sholehah dan kaya raya; tetap saja kalau dia kentut anda akan kebauan dan akhirnya tutup hidung. Dan bila dia sedang buang hajat alias kotoran; toh tetap saja anda tidak suka untuk melihatnya.
Bukan sekedar anda tidak suka untuk melihat atau menciumnya, anda pasti segera mengarahkannya agar menjauh ketika kentut dan buang hajat; dan juga segera membersihkan dirinya; agar kotoran itu tidak merusak keharmonisan hubungan anda. Mustahil anda berkata kepadanya: karena aku cinta maka tidak mengapa engkau kentut sebarangan dan kencing sembarangan dan tidak usah bersuci. Joroook dan menjijikkan bukan?
Bisa dibayangkan apa yang terjadi bila anda sedang bermesraan dengan istri yang cuuuuuantik juuueelita, tiba tiba dia ngompol atau minimal kentut. Waaah bisa kacau tuh keharmonisan anda berdua; dan sejuta rayuan gombal andapun bisa buyar semua.
Tetapi; sebau apapun kentut dan kotoran istri anda; pastilah setelah semuanya hilang dan dibersihkan anda segera lengket kayak perangko; dan sejuta rayuan gombalpun segera mengalir deras kembali. Bukankah demikian sobat?
Sobat! Kondisi di atas hanyalah ilustrasi sederhana bagi kita semua dalam membangun hubungan sosial kemasyarakan dengan sesama ummat Islam yang dibangun di atas ukhuwah islamiyah.
Setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya; sebagaimana Allah Ta’ala tegaskan:
إنما المؤمنون إخوة
“Sejatinya sesama orang orang yang beriman adalah saling bersaudara.”
Sekuat apapun persaudaraan antara kita; bukan berarti kita buta; menutup mata dari segala kekurangan dan kesalahan yang ada. Ukhuwah antara kita mengharuskan kita untuk saling mencintai dan membela.
Dan di saat yang sama bila saudara kita berbuat salah; dosa dan khilaf; baik dalam hal amalan; ucapan atau keyakinan; maka sepatutnya kita menegurnya agar segera membersihkan dirinya dengan istighfar dan taubat; sebagaimana yang kita lakukan kepada istri kita tercinta bila dirinya ternodai dengan kotoran atau najis.
Karen itu; pahamilah sobat bahwa teguran yang tulus dan santun sejatinya adalah implementasi dari kasih sayang dan ukhuwah. Demikianlah dahulu Rasulullah shallahu alaihi wa sallam menjelaskan hubungan antara ukhuwah dan amar ma’atuf nahi mungkar, beliau bersabda:
انصر أخاك ظالما أو مظلوما. قالوا: يا رسول الله ننصره مظلوما فكيف ننصره ظالما؟قال: تكفه عن الظلم فذاك نصرك إياه.
“Tolonglah saudaramu; baik dia berbuat zholim atau dia dizholimi. Spontan para sahabat bertanya keheranan: wahai Rasulullah, kita menolongnya di saat ia dizholimi itu adalah wajar; namun bagaimana halnya kita menolongnya di saat ia berbuat zholim? Beliau menjawab: dengan cara engkau menghalanginya dari perbuatan zholimnya maka itulah bentuk pertolongan kepadNya.” (Bukhori; At Tirmizi dll)
Karena itu tidak sepatutnya anda risau dengan adanya teguran; nasehat; ingkar mungkar; bantahan yang terjadi sesama ummat islam dan juga para ulama’ selama itu semua dilakukan secara SANTUN; OBYEKTIF & TANPA PAMRIH alias LILLAH semata. Wallahu a’alam bisshawab; selamat mencari istri yang cuuuantik; sholehah dan kalau kentut baunya huuaaruuuum & kalau dapat segera kabari saya.