201. BBG Al Ilmu – 397
Pertanyaan:
Apakah seorang anak bayi yang meninggal mendapatkan pertanyaan di dalam kubur dan mendapatkan siksa kubur ?
Jawaban:
Para ulama berbeda pendapat mengenai perkara ini. Pendapat yang disukai oleh Ibnu Qayyim rahimahullah adalah “tidak adanya pertanyaan kubur” (al-Ruh (87-88):
“Pertanyaan hanya bagi orang yang cukup dewasa untuk memahami risalah yang dikirim oleh Allah kepada Rasul-Nya, ia
akan ditanya apakah dia percaya pada Rasul dan mematuhinya atau tidak ? Ia akan ditanya: “Apa yang Anda katakan tentang orang ini yang diutus di antara kalian?”
Berkenaan dengan anak yang tidak memiliki pemahaman tentang masalah ini, bagaimana ia ditanyakan pertanyaan berikut “apa yang Anda katakan tentang orang ini yang diutus di antara kamu ? Jika pemikirannya dikembalikan kepadanya di dalam kubur, ia tidak akan ditanya tentang sesuatu yang dia tidak bisa memahami atau tidak memiliki pengetahuan, dan tidak akan ada gunanya pertanyaan tersebut baginya.
Berkenaan dengan hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “siksaan di dalam kubur” tidak berarti bahwa anak itu dihukum karena tidak mematuhi atau melakukan dosa, karena Allah tidak menghukum orang karena dosa yang tidak dilakukannya.
Melainkan siksaan kubur mengacu pada rasa pedih yang dirasakan oleh mayit untuk alasan lain, dan itu bukan hukuman untuk sesuatu yang dia telah lakukan. Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam berkata: “Orang yang meninggal tersiksa karena keluarganya menangis untuk dia,” Yaitu, ia merasa sakit dan menderita karena itu; bukan karena sedang dihukum karena dosa semasa hidupnya.
Tidak diragukan lagi ada rasa sakit dan penderitaan di kuburan yang dapat mempengaruhi anak dan menyebabkan dia sakit. Jadi disepakati agar orang yang melaksanakan shalat jenazah untuk meminta Allah untuk melindungi diri mayit dari siksaan itu”
والله أعلم بالصواب
Dari:
http://www.islam-qa.com/en/ref/71175/%27children%20die%27
»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶