● Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
“Perumpamaan orang yang bakhil dan (orang) yang berinfak sama seperti dua laki-laki yang mengenakan baju terbuat dari besi yang menutupi dada hingga ke leher mereka..
Adapun yang berinfak, tidaklah ia berinfak melainkan baju itu meluas dan menutupi kulitnya hingga menutupi jari-jari tangannya dan menghapus jejak kakinya..
Sedangkan si bakhil, setiap kali dia tidak mau menginfakkan sesuatu, maka menempel setiap mata rantai baju itu di tempatnya, dia berusaha meluaskannya namun tidak mau menjadi luas..”
[ HR Bukhari dan Muslim ]
● Al Khattabi rohimahullah berkata,
“Ini adalah perumpamaan yang disebutkan oleh Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam bagi (orang) yang bakhil dan (orang) yang bersedekah.
Beliau shollallahu ‘alayhi wa sallam menyerupakan keduanya dengan dua laki-laki yang masing-masing ingin memakai baju besi untuk menutupi dirinya dari senjata musuh.
Lalu baju besi itu dimasukkan dari kepala, dan baju besi pertama kali dipakai berada di dada hingga leher sampai seseorang berhasil mengeluarkan tangannya dari lengannya. Maka orang yang berinfak sama seperti memakai baju besi yang luas. Baju itu mampu menutupi semua badannya.
Sedangkan si bakhil seperti orang yang terbelenggu kedua tangannya ke lehernya. Setiap kali ia hendak memakai baju itu, tangannya semakin terjepit ke lehernya dan mencekik tenggorokannya.
Maksudnya, orang yang dermawan jika ingin bersedekah maka hatinya menjadi luas dan jiwanya menjadi baik, sehingga mudah mengeluarkan sedekah.
Sedangkan orang bakhil jika diceritakan tentang sedekah, maka ia menjadi kikir sehingga hatinya menyempit dan tangannya terkungkung..”
[ Zaadul Ma’ad ]
ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL