Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى
Dalam dunia pemasaran, testimoni begitu manjur untuk menarik konsumen baru. Wajar bila berbagai perusahaan menjadikannya sebagai salah satu trik pemasarannya.
Dan nampaknya testimoni juga manjur dalam dunia dakwah yang memiliki banyak kemiripan dengan pemasaran.
Testimoni mantan manjur untuk MENARIK ATAU MENJARING “konsumen baru” atau pengikut baru.
Anda tidak percaya?
Sahabat Anas bin Malik radhiallahu anhu menceritakan:
” ما سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم على الإسلام شيئا إلا أعطاه
وفي لفظ:
أن رجلا سأل النبي صلى الله عليه وسلم غنما بين جبلين، فأعطاه إياه، فأتى قومه فقال: «أي قوم أسلموا، فوالله إن محمدا ليعطي عطاء ما يخاف الفقر»
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tiada pernah menolak permintaan seseorang demi masuknya seseorang ke agama Islam.
Pada salah satu redaksi hadits ini sahabat Anas radhiallahu anhu berkata:
Suatu hari ada seorang lelaki yang datang menjumpai beliau untuk meminta domba sebanyak “DUA LEMBAH”.
Karena begitu girang lelaki itu kembali ke kaumnya, dan berkata kepada mereka: wahai kaumku, hendaknya kalian masuk Islam, karena sesungguhnya Muhammad memberi pemberian yang begitu banyak seakan ia tidak pernah kawatir jatuh miskin.
فقال أنس: «إن كان الرجل ليسلم ما يريد إلا الدنيا، فما يسلم حتى يكون الإسلام أحب إليه من الدنيا وما عليها»
Sahabat Anas berkata: bisa jadi ada seseorang yang masuk Islam hanya demi mendapatkan harta kekayaan dunia, namun sekedar ia masuk Islam, tanpa terasa semuanya berubah hingga akhirnya agama Islam lebih ia cintai dibanding dunia beserta seluruh isinya. (muslim)
Testimoni dalam sejarah dakwah Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Namun tentunya SEBATAS UNTUK MENGAJAK dan MENJARING pengkut baru bukan untuk kajian kitab atau fatwa atau penafsir al Qur’an atau As Sunnah atau menjadi “PANUTAN DAN TELADAN”.
wallahu a’alam bisshowab.