Telah kita ketahui makna Tabaroka. Allah berfirman:
تبارك الذي بيده الملك وهو على كل شيء قدير
Maha berkah Allah yang ditanganNya kerajaan. Dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu.
Kerajaan Allah berkah dipenuhi dengan kebaikan yang tak pernah ada habis habisnya dan Ini menunjukan kepada sifat qudroh (kuasa). Maka dia maha kuasa atas segala sesuatu.
Kuasa untuk menciptakan kerajaanNya yang amat luas. Menciptakan langit dan bumi. Menciptakan Arasy dan kursi. Dan sifat qudroh berkonsekwensi kepada sifat ilmu dan hikmah.
Lalu Allah berfirman:
الذي خلق الموت والحيوة ليبلوكم أيكم أحسن عملا وهو العزيز الغفور
Dia yang telah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian siapa yang paling baik amalnya. Dan Dia Maha aziz lagi Maha ghofuur.
Ayat ini masih berhubungan dengan sifat qudrohNya. Artinya Dia kuasa untuk menciptakan kematian dan kehidupan.
Allah mendahulukan kematian dari kehidupan karena beberapa hal:
1. Kematian lebih dekat kepada sifat qudroh, karena ayat sebelumnya menyebutkan tentang qudroh Allah.
2. Karena kehidupan didahului oleh ketidak adaan. Dan itu disebut kematian.
3. Karena penyebutan kematian lebih memberi motivasi untuk memperbaiki amal. Oleh karena itu Allah mengatakan: agar menguji kalian siapa yang lebih baik amalnya.
Kemudian Allah menyebutkan hikmahndari menciptakan kematian dan kehidupan:
ليبلوكم أيكم أحسن عملا
Agar Allah menguji siapa diantara kalian yang paling baik amalnya.”
Allah tidak mengatakan: siapa yang paling banyak amalnya. Tapi siapa yang paling baik amalnya.
Fudlail bin Iyadl berkata, “Yang paling baik amalnya adalah yang paling ikhlas dan paling benar.”
Beliau berkata lagi menjelaskan, “Amal apabila ikhlas tapi tidak benar tidak akan diterima. Dan apabila benar tapi tidak ikhlas juga tidak akan diterima. Ikhlas adalah hanya karena Allah semata, dan benar adalah sesuai dengan sunnah (tuntunan Nabi).”
Maka kita berusaha beribadah kepada Allah dengan sebaik baiknya. Dalam sholat misalnya dijaga syarat syarat, rukun, kewajiban dan sunnahnya. Dalam puasa berusaha untuk menjauhi hal yang sia sia dan menghiasinya dengan ibadah. Dalam zakat dengan mengeluarkan harta yang baik bukan harta yang jelek. Dan sebagainya.
Berusaha mencari amal yang paling utama karena lebih besar pahalanya.
Mempergunakan waktu waktu yang utama untuk beramal. Dan tempat tempat yang utama untuk beramal shalih seperti di Makkah dan Madinah.
Mendahulukan perkara yang wajib dari yang hukumnya sunnah. Mendahulukan yang lebih besar mashlahatnya dari yang tidak demikian.
Badru Salam, حفظه الله تعالى