Benarkah anda orang baik? Ataukah sejatinya anda adalah …
Sobat, anda ingin tahu siapa diri anda? Sederhana, simak kiat praktis yang terungkap pada riwayat berikut:
Qurrah bin Khalid mengisahkan bahwa suatu hari Al Hasan Al Bashri menafsirkan ayat berikut:
{وَلَا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ} [القيامة: ٢]
“Dan aku tiada bersumpah dengan jiwa yang selalu mencela.” ( Al Qiyamah 2)
Beliau berkata:
” إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَا تَرَاهُ إِلَّا يَلُومُ نَفْسَهُ يَقُولُ: مَا أَرَدْتُبِكَلِمَتِي، يَقُولُ: مَا أَرَدْتُ بِأَكْلَتِي، مَا أَرَدْتُ بِحَدِيثِ نَفْسِي، فَلَا تَرَاهُ إِلَّا يُعَاتِبُهَا، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَمْضِي قُدُمًا فَلَا يُعَاتِبُ نَفْسَهُ ”
“Sejatinya tiadalah engkau mendapatkan orang yang benar benar beriman melainkan ia selalu sibuk dengan mencela dirnya sendiri; ia selalu berkata kepada dirinya sendiri: apa tujuanku berbicara? Apa tujuanku makan? Apa tujuanku bermuhasabah (introspeksi diri)? Sehingga tiada pernah engkau menemuinya kecuali ia sedang sibuk mencela dirinya sendiri. Sedangkan orang keji, maka ia selalu merasa bebas melakukan apa saja, tanpa pernah merasa perlu untuk mencela dirinya sendiri.” ( Ahmad dalam kitab Az Zuhud)
Bagaimana dengan anda sobat! Mungkinkah anda lebih peka membaca kesalahan orang lain dan buta akan kekurangan diri anda sendiri? Semoga saja sebaliknya, anda lebih jeli mengenali kekurangan diri sendiri dibanding kesalahan saudara anda. Amiin.
Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى