Fanatisme kepada apapun selain kebenaran, adalah bentuk nyata dari hizbiyah kepada selain Allah dan Rasul-Nya.
Bila fanatisme anda kepada guru kelewat batas, walaupun dia adalah seorang Imam semisal Imam Malik bahkan kepada seorang sahabat semisal sahabat Abu Bakar atau Umar, maka anda pasti terjerumus dalam kesyirikan.
Fanatisme anda menyebabkan anda mengutamakan pendapat dan sikap figur tersebut walau terbukti menyelisihi dalil.
Kalaupun anda tidak membela minimal anda benci kepada yang menentang pendapat atau sikap tersebut.
Inilah sejatinya kesyirikan yang sering terlupakan.
Sebagaimana gaji dan jabatan yang menyebabkan anda buta mata membela juragan anda, tanpa peduli salah atau benar, maka itulah bentuk dari kesyirikan, walaupun yang mengangkat anda sebagai pejabat adalah seorang raja apalagi sekedar seorang juragan atau pesuruh perkumpulan.
Jadi syirik itu bukan hanya urusan kuburan atau sesajian, namun syirik itu adalah sikap menduakan Allah dalam jiwa anda, yang terefleksi pada ucapan atau tindakan.
Semoga bermanfaat.
Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri MA, حفظه الله تعالى