Ibnul Jauzi rohimahullah berkata:
“Aku bertemu dengan banyak ulama..
tingkatan keilmuan mereka berbeda-beda…
namun yang paling bermanfaat dari mereka bagiku adalah yang mengamalkan ilmunya…
walaupun yang lain lebih berilmu darinya…
Aku bertemu dengan ulama yang bernama Abdul Wahab Al Anmathi..
ia berjalan di atas manhaj salaf..
tak pernah terdengar ghibah di majelisnya..
tidak pula menerima upah dari menyampaikan hadits..
apabila dibacakan kepada beliau hadits-hadits yang menyentuh hati..
beliau menangis dan terus menangis..
saat itu usiaku masih amat muda..
namun tangisannya membangun kaidah dalam hatiku..
Aku juga bertemu dengan Abu Manshur Al Jawaliqi..
ia lebih banyak diam dan amat hati-hati dalam berbicara…
amat menguasai ilmu dan ahli tahqiq..
pernah ia ditanya tentang suatu masalah yang enteng…
namun ia baru menjawabnya setelah benar-benar yakin..
ia selalu berpuasa dan banyak diam..
aku lebih banyak mengambil manfaat dari dua ulama ini dibandingkan ulama lainnya..
dan akupun faham bahwa dalil yang dipraktekkan lebih mengena di hati dibandingkan yang hanya diucapkan..
maka berusahalah mengamalkan ilmu..
karena itulah pokok yang paling besar…
dan yang paling kasihan itu adalah orang yang menyia-nyiakan umurnya dengan ilmu yang tidak diamalkan..
sehingga ia terluput dari kenikmatan dunia dan kebaikan akherat..”
(Kitab Shaidul Khatir karya Ibnul Jauzi)
Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL