Belajar Menundukkan Pandangan

Subhanallah, tak sia-sia Allah menyuruh kaum mukminin dan mukminat untuk menundukkan pandangan, ternyata luar biasa dahsyat manfaatnya, untuk menjaga hati agar selalu bersih dari segala kotoran syahwat dunia.

Awalnya saya mengira perintah menundukkan pandangan mata sebatas untuk menjaga gejolak syahwat yang tak terkendali, tapi ternyata setelah dicoba dan dipraktekkan, ternyata menundukkan pandangan juga sangat ampuh untuk menjaga kestabilan hati dari segala perkara yang bisa menghilangkan fokusnya untuk tujuan akhirat .

Hati ini ibarat sungai yang harus bermuara ke laut. Dalam perjalanan ke laut, segala macam sampah dan kotoran yang menumpuk akan menjadi penghalang air itu menuju laut, demikian juga dengan kotoran dunia berupa, syahwat, ambisi dunia yang tak terkendali, hasad, iri dan dengki, galau, ingin memiliki apa yang ada pada orang lain, dengan anggapan ”rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri”, kepo dengan segala sesuatu yang belum tentu bermafaat baginya, bahkan mungkin menjadi mudarat..

Semua akan menjadi penghalang jernihnya sungai iman untuk bermuara ke samudera ma’rifatullah dan sukses menggapai cintaNya dan ridhoNya. Semuanya berpangkal dari tak bijaknya hamba dalam menjaga pandangan mata.

Semakin kau lepaskan pandangan matamu, semakin banyak keinginan duniamu. Semakin banyak keinginan, kan membuatmu semakin letih mengejar dan mendapatkannya. Bila ternyata ambisimu gagal memperolehnya maka semakin bertambah kegalauanmu.

Lihat istri orang lebih cantik dari istrimu, harta orang lebih banyak dari hartamu, wajah dan tampilan orang lebih keren dari tampilanmu, titel dan gelar orang lebih hebat dari titelmu, HP dan Gadget orang lebih bagus dari HP mu.. dst, akan membuat galau dihatimu membuncah bahkan bisa meledak dalam dinamit, stres, depresi, yang bisa berujung stroke, sakit jiwa, bahkan bunuh diri.

Saudaraku, tundukkan pandanganmu, jangan menoleh ke kiri dan ke kanan, tak usah over dalam bersosial media, agar hidupmu kan menjadi bahagia.

Semoga…

———-

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Zubair Ahmad Ridwan MA, حفظه الله تعالى

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.