Ust. Rochmad supriyadi LC
Diriwayatkan dari sahabat mulia Mu’adz ibn Jabal, suatu hari bertanya kepada Nabi صلى الله عليه وسلم , ” Apakah kita dimintai pertanggung-jawaban atas apa yang kita ucapkan?”. Maka bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم ,” Celaka dirimu wahai Mu’adz!” , Bukankah manusia ditelungkupkan wajah mereka dineraka atau bibir mereka dikarenakan hasil dari lisan mereka?!”. HR Tirmidzy dan Hakim.
Disebutkan didalam hadist Abu Hurairah, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,” Paling banyak yang memasukkan manusia kedalam api neraka adalah dua lobang , yaitu mulut dan farji “. HR Ahmad dan Tirmidzy.
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,” Bisa jadi seseorang mengucap satu kalimat yang ia tidak sangka-sangka ternyata menghantarkannya kejurang neraka lebih jauh dari jauhnya timur dan barat “. HR Tirmidzy.
Berkata sahabat Uqbah ibn A’mir, wahai Rosulullah, bagaimana kunci selamat dari ini? Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم ,” Tahan lisan mu ini , penjarakan di dalam rumahmu, dan menangislah atas kesalahanmu “. HR Bukhary dan Muslim.
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,” Barang siapa yang menjamin untuk ku celah antara kedua janggut nya dan celah antara dua pahanya pasti aku jamin bagi nya surga”. HR Bukhary.
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,” Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia berbicara dengan kebajikan atau diam “. HR Bukhary dan Muslim.
Berkata Ibnu Mas’ud ,” Tidaklah pantas untuk ditahan dan dipenjarakan dari anggota badan ini melainkan lisan ini”. Berkata Al-Hasan,” Tidaklah seseorang mampu menjaga agamanya selagi tidak menjaga lisan nya “.