Dari pembahasan Kitab Fiqih Mausu’ah Muyassaroh, yang ditulis oleh Syaikh Hussain Al Uwaisyah, حفظه الله تعالى.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA – Adakah Kewajiban Zakat Pada Harta Anak Kecil Dan Orang Gila..? – bisa di baca di SINI
=======
Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah…
Kita lanjutkan fiqihnya.. kata beliau
⚉ ORANG YANG PUNYA UANG UNTUK DI ZAKATKAN TAPI IA BERHUTANG
➡ Kata Beliau (penulis kitab), “Orang yang punya uang ditangannya dan wajib Zakat tapi ia punya hutang pada orang lain, hendaklah Ia membayarkan hutang-hutangnya tersebut.. lalu sisanya di zakati jika memang telah sampai nishob, adapun setelah (dibayarkan hutangnya) tidak sampai nishob maka tidak ada zakat baginya..”
➡ Beliau berkata Syaikh Albani Rahimahullah pernah ditanya tentang orang yang memiliki nishob tapi dia punya utang yang menghabiskan nishobnya, maka dia wajib bayar zakat. Kata Syaikh Albani rohimahullah, “selama uang itu ada ditangannya dan telah sampai nishobnya dan telah haul, ia wajib mengeluarkan zakat..”
Kalau memang Ia berniat tidak mengeluarkan zakat hendaknya ia membayar utang-utangnya tersebut. Jikalau memang utangnya itu telah dibayar sehingga nishobnya berkurang maka tidak ada zakat baginya.
⚉ ORANG YANG MENINGGAL DALAM KEADAAN PUNYA KEWAJIBAN BAYAR ZAKAT
Siapa yang meninggal dan dia wajib mengeluarkan zakat setahun, atau dua tahun atau lebih maka tetap wajib dikeluarkan, Dan ini lebih didahulukan daripada wasiat dan warisan.
➡ Dari Ibnu ‘Abbas rodhiyallahu ‘anhumaa, beliau berkata,
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّى مَاتَتْ ، وَعَلَيْهَا صَوْمُ شَهْرٍ ، أَفَأَقْضِيهِ عَنْهَا قَالَ « نَعَمْ – قَالَ – فَدَيْنُ اللَّهِ أَحَقُّ أَنْ يُقْضَى »
“Ada seseorang yang mendatangi Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam kemudian dia berkata, “Wahai Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam, sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia, dan dia memiliki hutang puasa selama sebulan apakah aku harus mempuasakannya..?” Kemudian Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Iya. Utang pada Allah lebih pantas engkau tunaikan..” (HR Bukhari dan Muslim)
➡ Imam Ahmad rohimahullah berkata. “siapa yang meninggal dalam keadaan Ia wajib mengeluarkan zakat, maka diambil dari harta peninggalannya tersebut, walaupun Ia tidak berwasiat..”
➡ Dan ini kata beliau (penulis kitab) adalah pendapat Imam Syafi’i demikian pula Abu Sulaiman dan ashhabnya.
⚉ WAJIB MEMBAYAR ZAKAT APABILA TELAH DATANG WAKTUNYA DAN TIDAK BOLEH DI TUNDA-TUNDA
Dari Uqbah bin harist dia berkata aku sholat bersama nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam sholat ‘ashar, setelah beliau salam beliau segera bangkit dengan cepat, dan masuk kerumah sebagian istrinya, kemudian keluar. Sementara Rosullullah shollallahu ‘alayhi wa sallam melihat orang-orang merasa heran, Maka Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “aku ingat didalam sholat tadi ada emas yang belum dikeluarkan zakatnya, maka aku tidak ingin masuk disore hari atau malam hari dalam keadaan belum dikeluarkan zakatnya (atau shadaqohnya) maka akupun memerintahkannya untuk membagi-bagikannya..” (HR Bukhari)
.
.
Wallahu a’lam ?
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
.
.
Dari Kitab Fiqih Mausu’ah Muyassaroh, yang ditulis oleh Syaikh Hussain Al Uwaisyah, حفظه الله تعالى
.
.
ARTIKEL TERKAIT
Pembahasan Fiqih Mausu’ah Muyassaroh…
.
.
WAG Al Fawaid Al Ilmiyyah