Syaikh ‘Abdullah Al Fauzan hafizhahullah menjelaskan, “Ketahuilah bahwa rasa harap terdiri dari dua jenis,
1. Rasa harap yang tepuji, semisal rasa harap terhadap pahala dari Allah ketika seseorang melaksanakan ketaatan kepada Allah di atas ilmu/cahaya Allah. Demikian juga rasa harap akan diterimanya taubat yang ada pada orang yang bertaubat dari perbuatan dosa.
2. Rasa harap yang tercela, semisal rasa harap akan diterimanya taubat dari sebuah dosa seseorang yang senantiasa melakukan dosa tersebut. Maka rasa harap yang demikian bukanlah rasa harap melainkan sebuah ketertipuan, angan-angan kosong dan rasa harap yang palsu.”
(lihat Hushulul Ma’mul, hal. 82)
Courtesy of Mutiara Risalah Islam