531. BBG Al Ilmu
Tanya:
Seseorang yang InsyaaAllah baik, kemudian meninggal dalam dosa besar ( bukan syirik ) belum sempat bertobat,
apakah amalan baik sebelumnya diperhitungkan sebagai pemberat tinbangan kebaikan ?
Jawab:
Ada hadits dari Anas bin Malik
radhiallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam! Seandainya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa hampir sepenuh isi bumi lalu kamu menemui-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, niscaya Aku pun akan mendatangimu dengan ampunan sebesar itu pula.’” (HR. Tirmidzi, dan dia menghasankannya).
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
“…Seandainya ada seorang yang bertauhid dan sama sekali tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatupun berjumpa dengan Allah dengan membawa dosa hampir seisi bumi, maka Allah pun akan menemuinya dengan ampunan sepenuh itu pula. Namun, hal itu tidak akan bisa diperoleh bagi orang yang cacat tauhidnya. Karena, sesungguhnya tauhid yang murni itu yang tidak tercemari oleh kesyirikan apapun, maka ia tidak akan menyisakan lagi dosa. Karena, ketauhidan semacam itu telah memadukan antara kecintaan kepada Allah, pemuliaan dan pengagungan kepada-Nya, serta rasa takut dan harap kepada-Nya semata, yang hal itu menyebabkan tercucinya dosa-dosa, meskipun dosanya hampir memenuhi isi bumi. Najis yang datang sekadar menodai, sedangkan faktor yang menolaknya sangat kuat.”
(Dinukil dari Fath al-Majid bi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 54-55).
Hadits dan penjelasan di atas menunjukkan sebesar apapun dosa selama masih berada di bawah tingkatan syirik, maka masih mungkin untuk diampuni oleh Allah Ta’ala dan masih ada kesempatan masuk surga walaupun pelakunya –jika tidak bertaubat- harus mampir sekian lama di dalam neraka, semoga Allah menyelamatkan kita darinya.
والله أعلم بالصواب
Sumber:
http://pengusahamuslim.com/siapa-bilang-dosamu-tidak-terampuni#.UjZv9j9MBy0
»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶