769. BBG Al Ilmu – 427
Tanya:
Apakah benar bahwa Imam Syafi’i pernah memberikan hadist dalil untuk dzikir secara berjamaah/dipimpin ?
Jawab:
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:
“Imam dan makmum boleh memilih sama ada ingin berzikir kepada Allah (atau tidak) selepas solat. Dan mereka hendaklah memperlahankan zikir kecuali dia merupakan seorang imam. Imam wajib mengajari makmum berzikir, maka hendaklah dia kuatkan zikirnya sehingga dia melihat bahawa telah dipelajari darinya (zikir-zikir tersebut). Kemudian hendaklah dia perlahankan semula.” (Al-Umm, Kitab As-Solah, dalam Al-Maktabah Asy-Syamilah, 1/150).
Maksudnya, mengeraskan dzikir setelah jamaah sholat wajib lima waktu, tidak sesuai sunnah. Beliau rahimahullah mengatakan bahwa hal itu hanya dilakukan oleh Rasulullah shalallallahu alaihi wasallam untuk sementara waktu saja, karena tujuan mengajari para sahabatnya. Oleh karenanya beliau hanya membolehkan mengeraskan dzikir yang dibaca setelah jama’ah sholat wajib ketika ada tujuan itu, jika tidak ada tujuan itu, maka sunnahnya dilirihkan.
والله أعلم بالصواب
Sumber:
http://aslibumiayu.wordpress.com/2010/12/16/apa-hukum-doa-dan-dzikir-secara-berjamaah-2/
»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶