884. BBG Al Ilmu – 441
Tanya:
Kalau kita makan di warung nasi kayak warteg, biasa nya kita ambil dulu baru bayar. Ana pernah denger dari seorang konsultan syariah, bahwa itu temasuk jual beli yang ghoror. Menurut beliau, sebaik nya kita setelah ambil makanan, kita tanya dulu berapa rupiah harga makanan yang kita ambil. Baru kita makan
Mohon pencerahan nya atas pendapat konsultan syariah tersebut.
Jawab:
Ust. M A Tuasikal, حفظه الله
Jika transaksi dilakukan dengan sama2 ridho tidak ada paksaan, itu transaksi sah, dan dari contoh di warteg, itu tidak ada ‘ghoror’ karena pada akhirnya menjadi jelas berapa, umpama, harga 2 tempe, ayam dll. Apalagi bila sudah menjadi ‘urf (kebiasaan) disitu, dari segi harga dan cara pembayaran.
Yang menjadikannya terlarang adalah apabila ada unsur penipuan, seumpama ambil 2 kerupuk tapi bilangnya satu, atau ambil satu ayam ditutupi nasi agar tidak terlihat, atau harga satu potong ayam yang biasanya 10 ribu di warung2 sekitar, tapi disitu dihargai 100 ribu. Inilah yang bermasalah.
Tambahan:
Tidak ada salahnya bila menanyakan lebih dahulu berapa harga lauk dll apabila kita ingin memastikan apakah uang yang kita bawa cukup untuk membayar.
والله أعلم بالصواب
»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶