Dari pembahasan kitab FIQIH Ad Da’wah ‘inda Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyyah – Kaidah-Kaidah dan Batasan-Batasan Dalam Fiqih Berdakwah Menurut Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyyah, yang ditulis oleh Syaikh ‘Abid bin ‘Abdillah Ats Tsubati.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA – 21 – Keadilan Adalah Peraturan Segala Sesuatu – bisa di baca di SINI
.
=======
Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah…
Kita lanjutkan.. fawaid dari kitab qowaaid dan dhowaabit fiqih ad da’wah..
⚉ KAIDAH KE-22 : JALAN ALLAH TIDAK SEMPURNA KECUALI DENGAN ILMU DAN AMAL
⚉ Syaikhul Islam berkata (Kitab Jami’ul Masail jilid 3 halaman 85) : “Bahwasanya kelurusan seorang hamba itu saat ia mengetahui kebenaran dan mengamalkannya..”
Beliau juga berkata (Kitab Majmu Fatawa jilid 2 halaman 41 – 42) : “Ahlus sunnah secara lahir dan bathin.. ucapan dan amalan mereka benar-benar diatas keilmuan secara lahir dan bathin, dimana ucapan dan amalan mereka selalu berbarengan.. merekalah kaum muslimin yang sejati yang tetap istiqomah diatas jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang diberikan oleh Allah kenikmatan, bukan jalan orang yang dibenci, bukan pula jalannya orang-orang yang tersesat..”
⚉ ILMU yang dimaksud disini kata beliau adalah :
1️⃣ Ilmu tentang Allah dan sifat-sifatNya
2️⃣ Ilmu tentang hukum-hukum syariat yang Allah turunkan kepada RosulNya.
⚉ Adapun dalil kaidah ini banyak, diantaranya :
Firman Allah Subhanahu waTa’ala dalam QS Al Fatihah : 6 -7 (yang artinya): “Tunjukilah kami jalan yang lurus (6), (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (7)..”
➡️ Dan Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam menafsirkan bahwa jalan orang-orang yang dibenci itu adalah Yahudi dan orang yang tersesat itu adalah Nashrani.
Mengapa orang Yahudi dibenci..? Karena mereka tidak mengamalkan ilmu mereka.
⚉ Kata Syaikhul Islam : “Karena orang Yahudi itu mengetahui kebenaran tapi tidak mengamalkannya.. sementara orang-orang Nashrani, mereka beribadah kepada Allah dengan tanpa ilmu..” (Majmu Fatawa jilid 11 halaman 26).
⚉ Praktek dari kaidah ini banyak, diantaranya :
➡️ Membantah syubhat ahli bid’ah itu WAJIB :
Dan yang lebih wajib itu adalah dengan keilmuan, bukan dengan kebodohan dan hawa nafsu. Bukan hanya sebatas kita panas, kesal, dan yang lainnya. Tidak..! Tapi tentu dengan keilmuan, membantah mereka secara ilmiyyah.
➡️ Amar ma’ruf nahi munkar :
Tidak boleh dilakukan kecuali dengan keilmuan, dan orang yang ingin beramar ma’ruf nahi munkarpun juga harus berilmu.
⚉ Kata Syaikhul Islam (Al Istiqomah jilid 2 halaman 230): “Orang yang beramar ma’ruf nahi munkar wajib berilmu dulu tentang perkara yang ma’ruf dan perkara yang munkar, dan bisa membedakan antara keduanya, dan juga harus berilmu tentang keadaan orang yang diperintah dan dilarang (harus tahu keaadan objeknya tersebut, keadaannya bagaimana)..
Dan demikian pula kelurusan itu adalah dengan cara mendatangi perintah dan larangan yaitu sesuai dengan jalan yang lurus (karena itu merupakan jalan yang paling dekat untuk meraih yang diinginkan)..”
➡️ Demikian pula dalam masalah dakwah, harus diatas ilmu dan amal. Tidak boleh kita berdakwah kepada amal tanpa ilmu, atau berdakwah kepada ilmu tapi tanpa amal.
⚉ Kata Ibnu Taimiyyah : “Siapa yang berdakwah kepada ilmu tanpa amal, ia tersesat.. dan siapa yang berdakwah kepada amal tanpa ilmu juga tersesat..”
.
.
Wallahu a’lam ?
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari Kitab FIQIH Ad Da’wah Menurut Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyyah, yang ditulis oleh Syaikh ‘Abid bin ‘Abdillah Ats Tsubati.
.
.
Artikel TERKAIT :
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – FIQIH Ad Da’wah ‘Inda Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyyah – Kaidah-Kaidah dan Batasan-Batasan Dalam Fiqih Berdakwah Menurut Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyyah
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – At Takfiir wa Dhowabithhu – Kaidah-Kaidah Dalam Pengkafiran
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Haqiiqotul Bid’ah wa Ahkaamuhaa – Hakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil Haq – Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Al Ishbaah – Manhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN
AL FAWAID AL ILMIYYAH GROUP