All posts by BBG Al Ilmu

Yuk Perbanyak Baca Do’a Ini

YUUK BANYAK BACA DO’A INI…
.

Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam senantiasa memperbanyak membaca do’a:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

Robbanaa Aatinaa Fid-Dunyaa Hasanah, wafil Aakhiroti Hasanah, wa Qinaa ‘Adzaaban-Naar
.
Artinya: “Ya Robb kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari adzab neraka.”
.
Sesungguhnya do’a ini merupakan DO’A yang paling singkat dan padat maknanya.
.
Bacaan do’a:

(رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً)

“Ya Robb kami, berilah kami kebaikan di dunia”
.
Maknanya telah mencakup segala KEBAIKAN di DUNIA, yaitu berupa:
.
➡ Istri Sholihah
➡ Kendaraan yang nyaman
➡ Tempat tinggal yang menentramkan
➡ Dan kebaikan selainnya.
.
Demikian pula bacaan doa:

 (وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً)

“dan berilah kami kebaikan di akhirat”
.
Maknanya telah mencakup segala KEBAIKAN di dalam kehidupan AKHIRAT, yaitu berupa:
.
➡ Hisab (Penghitungan amalan) yang mudah
➡ Menerima kitab catatan amalan dengan tangan kanan
➡ Menyeberangi Ash-Shirot (Jembatan yang terbentang di atas neraka Jahanam menuju Surga) dengan mudah
➡ Minum air telaga Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
➡ Masuk Surga
➡ Dan selainnya dari segala kebaikan di negeri akhirat.
.
Oleh karenanya, do’a (sapu jagad) ini merupakan DO’A yang paling singkat dan padat maknanya, karena mengandung makna yang lengkap dan komprehensif.
.
(Lihat Syarah Riyadhus Sholihin Juz VI hal.16).
.
.
#doa
#sunnah
#sapujagad
.
.
Follow: @bbg_alilmu
Follow: @bbg_alilmu
Follow: @bbg_alilmu
.
http://instagram.com/bbg_alilmu
.
.

Kunci Sukses

Kunci sukses: “Ciptakan rutinitas sederhana, lalu pertahankan”.

=====

Keberhasilan itu bukan dari kuantitas usaha kita.. tapi dari kedisiplinan kita dalam merutinkan usaha.

Keberhasilan itu bukan dari besarnya usaha, atau tingginya cita-cita.. tapi dari kemampuan kita untuk menciptakan rutinitas sederhana yang bisa dilakukan sepanjang umur.

Tentunya, ini semua setelah taufiq dari Allah.

Maka, dari sekarang, putuskanlah untuk menciptakan rutinitas sederhana yang bisa mengantarkanmu kepada kesuksesan.. jangan terbebani oleh terciptanya kesuksesan itu sendiri.

Jangan sibukkan pikiranmu dengan menghapal Al Qur’an dari awal sampai akhir.. Tapi, sibukkan saja dirimu dengan menghapal setengah halaman setiap hari.

Jangan sibukkan diri memikirkan bagaimana mendapatkan bentuk badan yang atletis.. Tapi, khususkan saja waktu seperempat jam tiap hari untuk olahraga.

Jangan sibukkan dirimu dengan target mahir dalam disiplin ilmu tertentu.. Tapi, khususkan saja sedikit waktu tiap hari untuk membaca beberapa halaman tentang disiplin ilmu tersebut.

Jangan sibuk memikirkan diet yang ideal, atau target turun 30 kilo dalam dua bulan.. Tapi, buat saja kebiasaan makan sehat yang mudah dijalani sepanjang hidup.

Ingatlah, bahwa umur itu akan berjalan dengan sangat cepat.. oleh karenanya, ketika kita sudah menjalankan sebuah rutinitas dengan baik meski sederhana, maka setelah berjalan setahun atau dua tahun, kita akan mampu meraih apa yang menjadi target kita, atau bahkan melebihi target kita.. dan mungkin saja kita akan kagum sendiri dengan capaian itu.

Saya misalkan Anda memutuskan untuk mengkhususkan waktu:
1. 30 menit untuk menghapal Al Qur’an.
2. 15 menit untuk olahraga.
3. 15 menit untuk membaca kitab atau buku tentang disiplin ilmu yang anda inginkan.

Tentu setelah berjalan beberapa tahun yang tidak lama (bisa saja terasa seperti kedipan mata), Anda akan kaget sendiri, ternyata Anda sudah hapal Al Qur’an, sudah memiliki badan yang atletis, dan telah selesai membaca puluhan kitab atau buku.. padahal itu hanya dengan menyisihkan waktu 1 satu jam saja.. tentu tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan waktu 23 jam yang banyak tersia-siakan setiap harinya.

Intinya sangat sederhana, untuk meraih sukses: “ciptakan rutinitas sederhana”.. itu akan berakhir dengan menumpuknya banyak hasil, dan terwujudnya apa yang kita cita-citakan, atau bahkan lebih dari itu.

Oleh karena itulah, sejak dahulu Nabi -shallallahu alaihi wasallam- telah menyabdakan: “Amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang paling dirutinkan, meski hanya sedikit”. [HR. Bukhari: 6464, Muslim: 783].

[Dari pesan berbahasa arab dengan beberapa penyesuaian]

Silahkan dishare… semoga bermanfaat..

Diterjemahkan oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

 

Larilah Sekencang Mungkin

Syeikh Utsaimin -rohimahulloh- mengatakan:

“Jika kamu melihat saudaramu suka mendebat dan membantah saat kebenaran telah jelas, tapi dia tidak mengikuti kebenaran itu, maka LARILAH kamu darinya seperti ketika kamu lari dari singa, dan katakan kepadanya; aku tidak memiliki kecuali kebenaran yang telah ku katakan kepadamu.”

[Syarah Hilyah Tholibil ‘Ilm, hal: 26].

———–

Selamatkan diri… Dengan tetap menjaga sikap dan kata-kata yang baik… Dan tetap menyampaikan yang benar kepada orang tersebut.

Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

da1309162038

Ujian Pasti Menerpa

ada seorang ibu berkata..
saya sudah sholat, sedekah, puasa, zakat..
sayapun telah meninggalkan larangan..
tapi mengapa kesempitan hidup masih tetap menghimpit..
mengapa ujian terus bertubi tubi menimpa..

saya hanya bisa menjawab..
ibu.. apakah selama ini ibu beribadah agar tidak diuji..
tidak mungkin..
karena Allah berfirman..
“alif laam miim..
apakah manusia mengira akan dibiarkan berkata kami beriman sementara ia tidak diuji…?”
(al ankabut ayat 1)

ibadah yang kita lakukan adalah untuk mengokohkan hati..
bukan untuk menepis ujian..
karena ujian pasti menerpa kehidupan mukmin..
Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda..
“senantiasa ujian menimpa mukmin..
sampai ia berjumpa dengan Allah tanpa membawa dosa..”
(HR at-Tirmidzi, Ahmad)

Penulis, 
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

 

Pentingkanlah Akheratmu

Pentingkanlah akheratmu.. karena dunia ini bukanlah apa-apa..

=======

Syeikh Utsaimin -rohimahullah- mengatakan:

“Seorang yang cerdas, apabila dia membaca Quran dan berusaha menghayatinya, dia akan tahu nilai dunia ini, bahwa dunia ini bukanlah apa-apa, bahwa dunia ini ladang untuk akherat.

Maka, lihatlah apa yang telah kau tanam di dunia ini untuk akheratmu.

Jika engkau telah menanam kebaikan, maka berbahagialah dengan hasil panen yang akan membuatmu ridha.

Namun bila keadannya sebaliknya, berarti engkau telah rugi dunia akherat”.

[Syarah Riyadhus Sholihin 3/358]

Diterjemahkan oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

da0110151313

Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi…

Hadits pertama:
Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani berkata shohih – Shohihul Jami’ no. 6471)

Hadits kedua:
Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani berkata shohih – Shohihul Jami’ no. 6470)

Mengisyaratkan bahwa surat Al Kahfi bisa dibaca selama 24 jam di hari Jum’at. Dimulai sejak terbenamnya matahari di hari Kamis, hingga ‘Ashar sebelum masuk Maghrib di hari Jum’at. Inilah salah satu amalan di hari Jum’at dan keutamaan yang sangat besar di dalamnya. Akankah kita melewatkan begitu saja..?

Aku Sangat Mencintaimu, Ya Rosulullah…

Ketika mereka mengajak untuk melestarikan ajaran nenek moyang, aku memilih melestarikan ajaran yang engkau bawa, karena menurutku engkaulah NENEK MOYANGKU yang paling mulia… engkaulah nenek moyang yang paling kucinta.

Ketika mereka mengajak untuk memuliakan kyai, sehingga seringkali mereka memelintir sabdamu agar sesuai dengan perkataan kyai… aku lebih memilih engkau sebagai MAHA KYAI, kubenarkan semua sabdamu, dan kuterima dengan apa adanya sebagaimana dipahami para sahabatmu… sungguh akan kuplintir perkataan siapapun yang menyelisihi sabdamu… karena sabdamu adalah barometer untuk perkataan semua kyai, siapapun dia dan darimanapun asalnya.

Ketika banyak kalangan menyuruh atau bahkan mengharuskan untuk menghidupkan tradisi dalam masyarakat… aku lebih memilih untuk menghidupkan TRADISI yang kau bawa, tradisi yang telah diperaktekkan oleh masyarakatmu, para sahabatmu… memang tradisi yang tidak bertentangan dengan tradisimu akan kutolerir… bukan aku membenci tradisi daerahku, tapi karena aku lebih mencintaimu dan tradisimu melebihi siapapun, melebihi tradisi manapun.

Ketika mereka mengajak beribadah dengan ritual sesepuh yang sudah mendarah daging… aku lebih memilih dan mencintai RITUAL ibadah yang kau ajarkan, tidak akan kutambah karena tidak mungkin aku atau siapapun lebih pintar darimu… dan tidak ingin kukurangi, karena itu akan mengurangi pahalaku… bahkan andai ritual ibadah sesepuh itu sudah mendarah daging pada diriku, aku rela untuk mengganti darah dan daging itu, karena aku memang sangat mencintaimu, engkaulah SESEPUHKU yang paling sempurna.

Ketika banyak orang merasa bangga dengan budaya barat, aku memilih untuk bangga dengan BUDAYAMU, karena budayamu itu mengumpulkan kesucian, kemuliaan, kewibawaan, keindahan, kebahagiaan, dan sifat penyempurna lainnya… aku mencintaimu, oleh karenanya aku merasa bangga dengan budayamu.

Saking besarnya cintaku kepadamu, aku ikrarkan sebagaimana perkataan para sahabatmu: “Demi engkau kurelakan bapak ibu kami sebagai tebusan“.

Semoga Allah meneguhkanku di atas jalanmu dan para sahabatmu… merekalah para salafku… hanya dengan itulah aku pantas berharap; semoga nanti dikumpulkan bersama mereka, di dalam FirdausNya, amin.

Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

da140915-0634

Nasihati Aku.. Jangan Permalukan Aku

Syair Imam Syafi’i rohimahullah:

تعَمَّدْني بِنُصْحك فِي انفرادي *** وجَنِّبْني النصيحةَ في الجماعَةْ

فإنَّ النُّصحَ بين الناسِ نوعٌ *** من التوبيخ لا أرضَى اسْتِماعَهْ

وإنْ خالفْتَني وعصيْتَ قولي *** فلا تجزعْ إذا لم تُعطَ طاعَةْ

“Sengajalah menasehatiku saat ku sendiri.. jauhkan aku dari nasehat di depan khalayak ramai..
Karena nasehat di tengah manusia itu bentuk mempermalukan dan aku tidak rela untuk mendengarkan..
Dan jika perkataanku ini tidak engkau ikuti, maka jangan kaget bila nasehatmu tidak ditaati..”

(Diwan Imam Syafi’i, hal: 96)

Sekelas Imam Syafi’i rohimahullah saja, tidak mau mendengarkan nasehat yang disampaikan di hadapan manusia, maka bagaimana orang yang jauh di bawah beliau ketakwaan dan keikhlasannya, akan mau mendengarkannya ?

Sebagian orang menampakkan diri sebagai penasehat sebagai penjaga benteng agama sebagai orang yg peduli untuk menjaga masyarakat dari kesesatan,dst. Tapi sayang terselip di hati kecilnya, disengaja atau tidak, rasa ingin menjatuhkan saudaranya.

Wallahul musta’an.

Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

da2403162113

Teka-Teki

Pernahkah Anda mengisi teka teki silang ?

Terkadang teka teki yang ada di koran atau surat kabar tidak memberi pelajaran yang baik.

Dahulu Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam pernah memberikan teka teki kepada para shahabat.

Suatu hari Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam berkumpul dengan para shahabatnya, Beliau bertanya: “Kabarkan kepadaku sebuah pohon yang perumpamaanya seperti seorang mu’min ?”

Rupanya para shahabat memikirkan pohon-pohon yang ada di pedesaan.

Lalu Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam menjawab: “Dia adalah pohon kurma.”

Lihatlah…Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam memberikan teka teki kepada para shahabatnya.

➡️Kenapa pohon kurma mirip dengan seorang mu’min yaa akhii ?

Pohon kurma… Dedaunannya tidak pernah jatuh.
Kata para ulama, itu berarti amalan seorang mu’min tidak pernah gugur.
Kenapa ? Karena keimanan dan ketaqwaan dia.
Demikianlah, amalan seorang mu’min tidak pernah gugur.

Kata para ulama juga, pohon kurma selalu bermanfaat di semua bagiannya.. Daunnya.. buahnya.. bijinya.. batangnya..
Demikian seorang mu’min, seorang mu’min bermanfaat di semua amalannya.
Dimana dia pergi.. dimana dia tinggal.. selalu memberikan manfaat kepada manusia. Dia tidak pernah menyusahkan orang.

Lihatlah pohon kurma..
Ketika dia ditanam di sebuah tanah yang tandus di negeri Arab dengan sedikit sekali air.. tetapi dia bisa tumbuh.
Luar biasa…
Kurma dapat hidup dalam keadaan yang sangat ekstrim sekalipun.
Begitu juga seorang mu’min, dalam keadaan apapun dia sabar. Saat sulit sabar.. kuat.. tegar.. menghadapi berbagai macam ujian.. musibah.. malapetaka.

“Mengagumkan seorang mu’min itu, seorang mumin itu semuanya baik.. Jika ditimpa kesenangan dia bersyukur.. maka itu menjadi kebaikan untuk dia.. Kalau dia ditimpa kesusahan, dia sabar.. maka itupun kebaikan buat dia.”

➡️ Dan itu tidak akan terjadi kecuali pada seorang mu’min.

Pohon kurma terlihat anggun, tumbuh diatas batang yang kokoh..
Begitu juga seorang mu’min.. Imannya kokoh.. pondasinya kokoh karena dia berdiri diatas keimanan.

Pohon kurma memiliki cabang-cabang…
Demikian juga seorang mu’min.. Pondasinya iman dan cabangnya adalah amalan-amalan.

Pohon kurma buahnya manis..
Seorang mumin yang tidak membaca Alquran seperti buah kurma.. Tidak ada wanginya tetapi manis.. karena seorang mu’min hatinya bercahaya karena keimanan.

➡️ Tapi Subhaanallah..

Pohon kurma memiliki duri-duri dimana durinya melindunginya dari siapa yang mengganggunya.
Demikian juga seorang mu’min, dia terlihat lembut, bersahaja dan berakhlaq tetapi kalau agamanya diganggu, maka dia marah karena Allah dan tidak akan berdiam diri.

Jika pohon kurma ditanam ditanah tandus maka menjadikan tanah disekitarnya menjadi subur..
Demikian seorang mu’min, dimana saja dia tinggal dia selalu mewarnai.. selalu menjadikan tempatnya subur dengan keimanan..
Dia dakwahi tetangganya, dia ajak orang sekitarnya untuk beriman kepada Allah, untuk senantiasa menabur keimanan dalam hati hati manusia.

Maa syaa Allah.. betapa mirip sekali antara seorang mu’min dengan pohon kurma.

➡️ Maka jadilah kita seperti pohon kurma.. menjadi mu’min yang bermanfaat untuk manusia, yang sabar menghadapi berbagai macam keadaan dan senantiasa berusaha untuk memperlihatkan keindahan Islam.

Tapi bukan keindahan berdasarkan kelemahan, akan tetapi keindahan atas dasar kekokohan iman dan taqwa kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala.

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

da2104152033