All posts by BBG Al Ilmu

Sudah Datang Masa itu, Sebagaimana Dikabarkan Sebelumnya…

Sahabat Mu’adz bin Jabal -rodhiallohu ‘anhu-:

“Nantinya Alqur’an akan menjadi usang di dada-dada banyak kaum, seperti usangnya pakaian, sehingga mereka pun membacanya tanpa ada dorongan rasa senang dan tidak menemukan kelezatan dalam membacanya.

Mereka berbaju ‘kulit domba’ tapi berhati ‘serigala’.

Pekerjaan mereka adalah *tamak*; tidak ada rasa takut sedikitpun saat amal mereka sedikit, bahkan mengatakan kita akan sampai (ke surga).

Begitu pula jika mereka berbuat leburukan, mereka mengatakan: kita akan mendapatkan ampunan, karena kita tidak berbuat kesyirikan kepada Allah sedikitpun..”

[Diriwayatkan oleh Addarimi dalam kitab sunnannya 2/531, disahihkan oleh Sy Husein Asad dalam tahqiq sunan addarimi].

——–

Ayo.. Jangan sampai kita seperti mereka.. Semangatlah membaca Alqur’an dan rasakan kelezatan dalam membacanya.. Dan perbaikilah akhlak dan hati kita.. Jangan merasa aman dari azab Allah.

Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

0306162043

Bacaan SHOLAWAT Yang Utama…

Di antara bentuk sholawat yang diajarkan oleh Rosuulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam ialah :

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى\n (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ (فِي رِوَايَةٍ: وَ بَارِكْ) عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

(Allahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shollayta ‘alaa Ibroohiim wa ‘alaa aali Ibroohiim, innaKa Hamiidum Majiid. Allahumma baarik (dalam satu riwayat, wa baarik, tanpa Allahumma) ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarokta ‘alaa Ibroohiim wa ‘alaa aali Ibroohiim, innaKa Hamiidum Majiid).
.
.

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata:

Dan sholawat yang paling sempurna, yang sampai kepada beliau adalah sholawat Ibrohimiyyah sebagaimana yang beliau ajarkan kepada ummatnya, maka tidak ada shalawat yang lebih sempurna darinya, meski sebagian orang merasa lebih pintar membuat lafadz sholawat).”

(Zadul Ma’ad 2/356).
.
.
Imam As-Sakhaawi رحمه الله تعالى
(wafat tahun 902 H ) berkata:

“Pengajaran Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabatnya tentang cara bersholawat kepada beliau setelah ditanya menunjukkan bahwa sholawat tersebut adalah sholawat yang paling afdhol caranya karena beliau tidak memilih untuk diri beliau kecuali yang paling mulia dan yang paling afdhol.”

(Al-Qaulul Badi’ fish shalah ‘alal Habib
Asy-Syafi’, As-Sakhaawi hal: 47)
.
.
Syaikh Abdul Muhshin bin Hamd Al ‘Abbad حفظه الله تعالى berkata, ”Salafush Sholih, termasuk para ahli hadits, telah biasa menyebut shalawat dan salam kepada Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam ketika menyebut beliau, dengan dua bentuk yang ringkas, yaitu:

صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ

(sholallahu ‘alaihi wa sallam) dan

عَلَيْهِ الصّلاَةُ وَالسَّلاَمُ

(‘alaihish sholaatu was salaam).
.
Alhamdulillah, kedua bentuk ini memenuhi kitab-kitab hadits. Bahkan mereka menulis wasiat-wasiat di dalam karya-karya mereka untuk menjaga hal tersebut dengan bentuk yang sempurna. Yaitu menggabungkan antara shalawat dan permohonan salam atas Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam.”

[Fadh-lush Shalah ‘Alan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, hlm. 15, karya Syaikh Abdul Muhshin bin Hamd Al ‘Abbad]

.

.

Sedang Ada Masalah Atau Menghadapi Sebuah Kendala..?

Sedang ada masalah atau menghadapi sebuah kendala..?

Mintalah pertolongan kepada ALLAH !

Caranya ?

Simak ayat berikut ini:

‏﴿٤٥﴾ وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ

“Dan mohonlah pertolongan dengan sabar dan sholat..”
(QS. Al Baqarah: 45)

Benar saudaraku,
caranya dengan selalu bersama kesabaran; menahan diri, emosi serta nafsu agar tidak terjatuh dalam dosa
dan melanggar ketentuan ALLAH..

Dan jagalah selalu sholat wajib kita, lalu perbanyak sholat-sholat sunnah, bermunajatlah kepada ALLAH, sujudlah pada-Nya..

Mungkin ada menyeletuk: “Kalau hanya sabar dan shalat, itu sih mudah !”

Saudaraku..
Bersabar dan menjaga sholat tidak semudah yang kita bayangkan, hanya orang-orang istimewa saja yang mampu meraihnya.

Mari kita simak kelanjutan ayat diatas:

‏وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخٰشِعِينَ

“Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’..” (QS. Al Baqoroh: 45)

Hanya orang yang khusyu,
Hanya mereka yang rendah hati,
Hanya mereka yang tunduk serta bersimpuh di hadapan ALLAH,
Hanya mereka yang percaya dengan janji dan ancaman ALLAH
(*)

Ya, hanya merekalah yang sanggup melakukannya, dan menikmati manisnya pertolongan ALLAH.

Adapun orang meninggikan diri, mengedepankan akal, harta dan tahta di atas kekuatan dan ilmu serta taufiq ALLAH, rasanya ia akan kesulitan untuk bersabar dan menjaga sholat dan pada akhirnya pertolongan ALLAH pun tak kunjung datang.

(*) tafsir orang-orang yang khusyu’ dalam QS. Al Baqoroh: 45, Tafsir Ibnu Katsir

Ditulis oleh,
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri,  حفظه الله تعالى

Beberapa Amalan Yang Mendapatkan Jaminan Rumah di Surga

Ada beberapa amalan yang apabila seseorang melakukannya maka Allah akan membangunkan rumah untuk orang tsb. Diantaranya :

1.   Membaca QS Al-Ikhlas 10 Kali

Dari Mu’adz bin Anas Al-Juhaniy rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) حَتَّى يَخْتِمَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْراً فِى الْجَنَّةِ

“Siapa yang membaca qul huwallahu ahad sampai ia merampungkannya (surat Al-Ikhlas, pen.) sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga..”

(HR. Ahmad, 3: 437. Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shohihah mengatakan bahwa hadits ini hasan dengan berbagai penguat). Ref : https://bbg-alilmu.com/archives/30721

=========================

2.  Mengerjakan Sholat Dhuha 4 Roka’at dan Sholat Sebelum Zhuhur 4 Roka’at.

Dari Abu Musa rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الضُّحَى أَرْبَعًا، وَقَبْلَ الأُولَى أَرْبَعًا بنيَ لَهُ بِهَا بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Siapa yang sholat Dhuha empat roka’at dan sholat sebelum Zhuhur empat roka’at, maka dibangunkan baginya rumah di surga..”

(HR. Ath-Thabrani dalam Al-Awsath. Dalam Ash-Shohihah no. 2349 disebutkan oleh Syaikh Al-Albani bahwa hadits ini hasan)

Hadits ini menunjukkan amalan sunnah sholat 4 roka’at di waktu Dhuha dan 4 Roka’at sebelum (Qobliyah) Zhuhur. Namun perlu diperhatikan bahwa mengerjakan sholat 4 roka’at di sini adalah dengan 2 roka’at kemudian salam dan 2 roka’at kemudian salam. Karena keumuman hadits tadi dikhususkan dengan hadits,

صَلاَةُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ مَثْنَى مَثْنَى

“Sholat sunnah pada malam dan siang hari adalah dengan 2 roka’at salam dan 2 roka’at salam..”

(HR. An-Nasai, no. 1666; Ibnu Majah, no. 1322. Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shohih)

=========================

3.  Mengerjakan 12 Roka’at Sholat Sunnah Rowatib Dalam Sehari

Dari Ummu Habibah –istri Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam-, Rosulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa mengerjakan sholat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 roka’at, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga..” (HR. Muslim, no. 728)

Dari ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha, Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ

“Barangsiapa merutinkan sholat sunnah dua belas roka’at dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas roka’at tersebut adalah empat roka’at sebelum  zhuhur, dua roka’at sesudah zhuhur, dua roka’at sesudah maghrib, dua roka’at sesudah ‘Isya, dan dua roka’at sebelum shubuh..”

(HR. Tirmidzi, no. 414; Ibnu Majah, no. 1140; An-Nasa’i, no. 1795).

=========================

4.  Membaca Do’a Masuk Pasar

Dari Salim bin ‘Abdillah bin ‘Umar, dari bapaknya Ibnu ‘Umar, dari kakeknya (‘Umar bin Al-Khattab), ia berkata bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكُ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ حَىٌّ لاَ يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ

“Siapa yang masuk pasar lalu mengucapkan, “Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiit wa huwa hayyun laa yamuut biyadihil khoir wahuwa ‘alaa kulli syain qodiir (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah yang memiliki kekuasaan dan segala pujian untuk-Nya.” Allah akan menuliskan untuknya sejuta kebaikan, menghapus darinya sejuta kejelekan, mengangkat untuknya sejuta derajat, dan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga.”

(HR. At-Tirmidzi 5/291, Al-Hakim 1/538 dan Ibnu Majah 2235. Syaikh Al-Albani rohimahullau Ta’ala menyatakan, hadits tersebut HASAN, dalam Shahih Ibnu Majah 2/21 dan Shahih At-Tirmidzi 2/152 )

Simak video penjelasannya berikut ini : https://bbg-alilmu.com/archives/9548

=========================

5.  Meninggalkan Perdebatan, Meninggalkan Kedustaan dan Membaguskan Akhlaq

Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

“Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dia bercanda. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang membaguskan akhlaqnya..”

(HR. Abu Dawud, no. 4800; dishohîhkan an-Nawawi dalam Riyadhus Sholihiin, no. 630 dan dihasankan oleh Syaikh al-Albâni di dalam ash-Shohiihah, no. 273)

=========================

6.  Membangun Masjid Dengan Ikhlas Karena Allah

Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ فِى الْجَنَّةِ مِثْلَهُ

“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga..”

(HR. Bukhari, no. 450; Muslim, no. 533).

Dan beberapa amalan lainnya dan bisa di simak di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=xfC0BnCDjSA

 

 

Kisah Sepotong Roti…

Dahulu..
ada seorang lelaki yang beribadah selama 60 tahun lamanya..
lalu ia terfitnah oleh seorang wanita..
dan berzina dengannya selama enam hari..
lalu ia sadar dan bertaubat..

ia pun pergi meninggalkan tempat ibadahnya..
lalu ia singgah di sebuah masjid..
dan tinggal di sana selama tiga hari tak ada makanan..
suatu ketika, ada orang yang memberinya roti..
ketika ia hendak memakannya..
ia melihat dua orang yang amat membutuhkan..
ia pun memotong roti..
dan memberikannya kepada keduanya..
sementara ia tak makan..

maka Allah memerintahkan malaikat untuk menimbang..
antara amalannya selama 60 tahun dan zinanya selama 6 hari..
ternyata lebih berat zina selama 6 hari..
lalu Allah memerintahkan menimbang zinanya 6 hari dengan dua potong roti..
ternyata lebih berat dua potong roti

[diriwayatkan oleh Nadlr bin Syumail dari perkataan ibnu Mas’ud..
dan ibnu Abu Nuaim meriwayatkan juga kisah yang sama dari Abu Musa Al Asy’ari dengan sanad yang shahih]

lihatlah..
ibadah 60 puluh tahun dikalahkan oleh zina 6 hari..
tidakkah menjadi takut hati kita untuk berbuat maksiat..
lihat juga..
ternyata berinfak di saat kita butuh..
melebihi ibadah selama 60 tahun..
namun..
itu tak mudah..
karena jiwa amat mencintai harta..
kecuali orang yang Allah berikan kekuatan padanya..

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى .

Antara Sholat, Puasa Romadhon dan Pikun – Apakah Masih Ada Kewajiban Sholat dan Puasa dan Membayar Fidyah..?

Simak penjelasan Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى berikut ini : (tunggu hingga audio player muncul dibawah ini:

Jawaban (audio) diatas ini adalah berdasarkan pertanyaan sbb :

Assalamu’alaykum Ustadz,

Ingin menanyakan, ayah ana sudah sepuh diatas 80an tahun qoddarallah wa maa syaa-a fa-ala mengalami pikun dan demensia tak bisa membedakan siang dan malam, dan tak mengenali anggota keluarga.

Bagaimana dengan kewajiban sholat dan puasanya Ustadz ? Karena beliau sudah tak bisa membedakan lagi bahwa barusan sudah makan jadi tampak lapar terus. Mohon nasehatnya Ustadz.

Syukron wa baarakallahu fiik
.
Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثَةٍ: عَنِ الْمَجْنُوْنِ حَتَّى يَفِيْقَ، وَعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ، وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ.

“Telah diangkat pena dari tiga golongan: dari orang gila sampai ia sadar, dari orang tidur hingga ia bangun, dan dari anak kecil hingga ia baligh.” [HR. at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi (II/102/693) – Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir 3514]
.
.
ARTIKEL TERKAIT
Bagaimana wudhu dan sholat orang yang sakit yang memakai pampers dan tak ada yang membantunya..?
.
.
Ikuti terus channel :
https://t.me/bbg_alilmu
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://t.me/kaidah_ushul_fiqih

Anjuran dan Pahala Bagi Yang Membaca Al Qur’an Setiap Hari

Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى berikut ini : (tunggu hingga audio player muncul dibawah ini:

ARTIKEL TERKAIT
Serba-Serbi DZULHIJAH…
Tanya-Jawab Seputar Ramadhan…

Ikuti terus channel :
https://t.me/bbg_alilmu
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://t.me/kaidah_ushul_fiqih

Dalil TEGAS Tentang Sampainya Pahala Sedekah Untuk Orangtua Yang Sudah Meninggal…

Dari ‘Aisyah rodhiallahu ‘anha, bahwa ada seorang lelaki yang berkata kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ أُمِّيَ افْتُلِتَتْ نَفْسَهَا وَلَمْ تُوصِ، وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، أَفَلَهَا أَجْرٌ، إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا؟ قَالَ: «نَعَمْ تَصَدَّقْ عَنْهَا»

Ibuku mati mendadak, sementara beliau belum berwasiat. Saya yakin, andaikan beliau sempat berbicara, beliau akan bersedekah. Apakah beliau akan mendapat aliran pahala, jika saya bersedekah atas nama beliau ? Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, Ya. Bersedekahlah atas nama ibumu.”

(HR. Al Bukhari 1388 dan Muslim 1004)

 

Dari Ibnu ‘Abbas rodhiallahu ‘anhumaa, bahwa ibunya Sa’d bin Ubadah meninggal dunia, ketika Sa’d tidak ada di rumah. Sa’d berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، أَيَنْفَعُهَا شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا؟ قَالَ: «نَعَمْ»

Wahai Rosulullah, ibuku meninggal dan ketika itu aku tidak hadir. Apakah dia mendapat aliran pahala jika aku bersedekah harta atas nama beliau ?” Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.”

(HR. Al Bukhari 2756)

Ref : https://konsultasisyariah.com/11272-menghadiahkan-pahala-sedekah-untuk-mayit.html