Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz
Di zaman sekarang ini sebagian orang terlalu gampang menyematkan kata “ulama” kpd seseorang. Ada orang yg disebut ulama lantaran ia adalah dai kondang yg pandai bicara, atau jadwal ceramahnya cukup padat di televisi, radio, majlis ta’lim maupun selainnya. Ada pula orang yg dipanggil sebagai ulama karena ia memiliki pondok pesantren dan jumlah jama’ah pengajiannya sangat banyak. Ada pula orang yg dianggap ulama karena ia terkenal dengan bacaan n hafalan Al-Qurannya yg bagus. Dan bahkan ada pula seseorang yg dianggap sebagai ulama lantaran ia selalu berpakaian gamis/jubah n memakai surban serta membawa biji tasbih ke mana pun ia pergi.
Akan tetapi, siapakah diantara mereka yg termasuk ulama Robbani sejati? Ulama yg benar2 memahami perkara agama Islam, dan mengajak umat kpd Allah ta’ala saja, tanpa mengikat jamaah dengan dirinya, yayasannya, atau kelompoknya?
(*) Sufyan bin Uyainah rahimahullah berkata: “Seorang ulama bukanlah orang yang mengetahui kebaikan dan keburukan, akan tetapi sesungguhnya seorang ulama adalah orang yang mengetahui kebaikan lalu mengikutinya, dan mengetahui keburukan lalu ia berusaha menjauhinya.”. (Lihat Min A’laami as-Salaf, II/81).
Dengan demikian, ulama Robbani yg sesungguhnya ialah siapa sj yg memahami agama Islam yg bersumber dari Al-Quran Al-Karim dan Hadits-hadits Nabi shallallahu alaihi wasallam yg shohih dengan baik n benar. Dan ilmu yg dimilikinya dapat menumbuhkan rasa takut n tunduk di dalam hatinya hanya kpd Allah Ta’ala.
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:
{ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء}.
Artinya: “Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah yg takut kepada-Nya hanya para ulama.” (QS. Fathir: 28).
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berkata: “Cukuplah perasaan Takut kepada Allah dianggap sebagai ilmu , Dan cukuplah sikap tertipu seseorang (Oleh bisikan jiwa daan hawa nafsunya) dianggap sebagai kebodohan.”
Beliau jg berkata: “Sesungguhnya hakekat ilmu itu bukan dengan banyaknya riwayat (atau hafalan), akan tetapi hakekat ilmu ialah apa yang menumbuhkan rasa takut (kepada Allah).”
(*) Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata: “Ilmu itu ialah apa saja yg bermanfaat. Dan ilmu itu bukan hanya berupa hafalan belaka.”
(*) CIRI-CIRI ULAMA ROBBANI:
1. Ulama Robbani ialah ulama yang priorities dakwahnya senantiasa mengajak umat manusia agar Beribadah Dan menghambakan diri hanya kpd Allah, serta memperingatkan mereka dari segala macam bentuk kemusyrikan, sebagaimana manhaj (metode/cara) dakwah para Nabi Dan Rasul alaihimussalaam.
2. Ulama Robbani ialah ulama yang senantiasa mengagungkan SUNNAH (tuntunan) Nabi shallallahu alaihi wasallam, baik itu dlm perkara yg berkaitan dengan aqidah (keyakinan), ibadah (ritual), Manhaj (konsep n cara memahami agama Islam), muamalah (interaksi sesama makhluk), akhlak n adab (perilaku n sopan santun).
3. Ulama Robbani ialah ulama yang mengetahui dan memahami permasalahan agama dari yang paling pokok dan mendasar hingga permasalahan yang besar lagi rumit.
4. Ulama Robbani ialah ulama yang ilmunya bermanfaat bagi dirinya n orang lain. Dan ia jg senantiasa mengamalkan ilmunya, mengajarkannya, serta berupaya untuk bersabar n berharap pahala dalam menghadapi setiap gangguan dan cobaan di jalan dakwah kpd agama Allah Ta’ala.
5. Ulama Robbani ialah ulama yang menyampaikan kalimat kebenaran dengan tegar dan bijak serta memberikan nasihat kpd manusia dengan cara yg baik n benar.
6. Ulama Robbani ialah ulama yang mengingkari segala macam bid’ah, dan mengajak manusia agar mengikuti jejak generasi As-Salafus Sholih (para pendahulu umat Islam yg baik) serta berpegang teguh dengan Aqidah dan manhaj mereka.
7. Ulama Robbani ialah ulama yang menyeru manusia agar senantiasa berpegang teguh dengan Al-Quran dan As-Sunnah, meninggalkan sikap taqlid dan fanatik terhadap individu maupun kelompok tertentu tanpa tahu dalilnya, kecuali hanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Demikianlah beberapa ciri n sifat ulama robbani yg dapat kami sebutkan. Smg Allah menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yg memahami n mengamalkan perkara agama-Nya dengan baik n benar hingga akhir hayat. Dan smg Allah melindungi kita dari para ulama jahat yg sesat n menyesatkan umat Islam. Amiin.
(Klaten, 3 September 2013)