Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz
A. MAKNA TAUHID
» TAUHID, yaitu seorang hamba meyakini bahwa Allah Ta’ala adalah Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam rububiyah (ketuhanan), uluhiyah (ibadah), Asma` (nama-nama) dan Sifat-Nya.
» Atau dengan kata lain, TAUHID ialah seorang hamba meyakini dan mengakui bahwa Allah Ta’ala Maha Esa, Rabb (Tuhan) segala sesuatu dan rajanya. Sesungguhnya hanya Dia yang menciptakan, mengatur alam semesta, membagikan rezeki kepada para makhluk-Nya, menurunkan hujan, menghidupkan dan mematikan. Hanya Dia-lah yang berhak disembah, tiada sekutu bagi-Nya. Dan setiap yang disembah selain-Nya adalah sesembahan yang batil. Sesungguhnya Dia tersifati dengan segala sifat kesempurnaan, Maha Suci dari segala aib dan kekurangan. Dia mempunyai nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang tinggi.
B. KEUTAMAAN TAUHID
Tauhid memiliki banyak keutamaan n keistimewaan di dunia n akhirat, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tauhid merupakan kewajiban pertama yang Allah wajibkan kepada para hamba-Nya. Dan sebaliknya, larangan pertama yang Allah larang kepada mereka adalah Syirik.
Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala (yg artinya): “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 21-22).
2. Tauhid adalah Hak Allah Ta’ala Yang Wajib Ditunaikan oleh Setiap Hamba.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya kepada Mu’adz bin Jabal radhiyallahu anhu: “Wahai Mu’adz, apakah hak Allah yang wajib ditunaikan oleh para hamba-Nya?” Jawab Mu’adz: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Lalu Rasulullah menyatakan bahwa “Hak Allah yang wajib ditunaikan oleh para hamba-Nya adalah hendaknya mereka beribadah hanya kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya (dalam beribadah) dengan sesuatu apapun.” (HR. Imam Al-Bukhari dan Muslim).
3. Tauhid adalah Tujuan dan Hikmah Teragung Diciptakannya Jin dan Manusia.
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala (yg artinya): “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (menyembah) hanya kepada-Ku”. (QS. Adz-Dzaariyaat: 56).
4. Tauhid adalah Tingkat Keimanan Yang Tertinggi.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (yg artinya): “Iman itu memiliki enam puluh sekian cabang, paling tingginya adalah perkataan / ucapan Laa Ilaaha Illallah, dan cabang iman yg paling rendah adalah menyingkirkan gangguan (seperti duri n semisalnya) dari jalan.” (HR. Muslim).
Perlu diketahui bahwa kalimat (Laa Ilaaha Illallah) tidak cukup hanya diucapkan di lisan saja. Akan tetapi harus bersumber dari hati yang ikhlas dan kemudian dibuktikan dengan pengamalan terhadap apa yang dikandung oleh kalimat (Laa Ilaaha Illallah) tsb, yaitu memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata dan menjauhi segala bentuk kesyirikan.
Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
فَإِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لاَإِلهَ إِلاّ الله يَبْتَغِي بِذَ لِكَ وَجْهَ اللهِ ( متفق عليه )
“Sesungguhnya Allah mengharamkan bagi neraka orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dengan mengharap wajah Allah semata.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
5. Tauhid Merupakan Syarat Utama Diterimanya Semua Amal Ibadah.
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala (yang artinya): “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-An’aam: 88).
6. Tauhid Merupakan Sebab Utama Dihapuskannya Dosa-dosa.
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala (yang artinya): “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya”. (QS. An-Nisaa’: 48 & 116).
7. Orang Yang Tauhidnya Benar dan Bersih dari Syirik Dijamin Pasti Akan Masuk Surga.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
مَنْ لَقِيَ اللهَ لاَ يُشْرِكُ بِه شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ ( رواه مسلم )
“Barangsiapa berjumpa Allah (yakni meninggal dunia, pent) dalam keadaan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya, maka ia pasti masuk Surga.” (HR. Muslim).
8. Orang Yang Tauhidnya Benar dan Murni dari Kesyirikan dan Kekufuran Dijamin Mendapatkan Hidayah dari Allah di Dunia dan Keamanan dari Siksa-Nya di Akhirat.
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala (yang artinya): “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezholiman (yakni syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’aam: 82).
Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah: “Orang-orang yang mengikhlaskan ibadah mereka hanya untuk Allah saja dan mereka tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, mereka itu akan mendapatkan keamanan (dari siksa Allah, pent) pada hari kiamat dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk di dunia dan akhirat.”. (Lihat Fathul Majid Syarhu Kitab At-Tauhid, hal. 36).
Yang dimaksud dengan kezholiman pada ayat di atas adalah syirik sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu, ia berkata: ”Tatkala ayat ini turun, para shahabat berkata: “Siapa diantara kami yang tidak pernah berbuat zholim kepada dirinya sendiri ?” Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Bukan demikian maksudnya. Apakah kalian tidak pernah mendengar perkataan Luqman (Al-Hakim kepada putranya): “(Wahai anakku, janganlah engkau berbuat syirik kepada Allah), sesungguhnya kesyirikan itu adalah kezholiman yang sangat besar.” (HR. Al-Bukhari).
Demikianlah beberapa keutamaan dan keistimewaan
TAUHID yang dijelaskan oleh Allah dan Rasul-Nya di dalam Al-Quran Al-Karim dan Hadits-hadits yang Shohih.
(Bersambung dengan Kajian tentang “BAHAYA SYIRIK DI DUNIA DAN AKHIRAT, إِنْ شَاءَ اللّهُ ) 🙂