Category Archives: Zainal Abidin

Istiqomah Dalam Islam…

Ketahuilah amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling langgeng dan istiqamah meskipun sedikit, ibarat prinsip berdagang, biar untung sedikit yang penting lancar!!!

Dan keistiqamahan beramal sangat ditentukan oleh keistiqamahan hati, sedangkan hati seorang hamba tidak akan bisa istiqamah dalam kebaikan dan kebenaran Islam kecuali dengan dua cara,

Pertama, hendaknya seorang hamba mendahulukan cinta Allah diatas segalanya. Bila ada pertentangan antara cinta Allah dengan cinta selain-Nya maka wajib mengutamakan cinta Allah.

Dan betapa mudahnya dalam orasi dan tulisan, namun betapa beratnya dalam tindakan. Dalam alam realita dan tataran pembuktian, akhirnya seorang ketahuan belangnya.

Sering kali dalam soal cinta, kita lebih mendahulukan hawa nafsunya kita, atau keinginan tokoh kita, atau pembesar kita atau guru panutan kita, atau keluarga kita ketimbang sesuatu yang dicintai oleh Allah.

Dan sudah menjadi sunnatullah Allah, orang yang mengalahkan cinta Allah akan ditimpa gundah karena mengejarnya dan gelisah karena menjaganya serta resah saat lepas darinya sebagai bentuk sanksi dan akibat dari mengutamakan dan mengagungkan sesuatu diatas cinta Allah.

Sudah menjadi putusan Allah yang tidak bisa dirubah, bahwa siapa yang mencintai sesuatu selain Allah akan tersiksa dan sengsara dalam menanggung akibatnya, siapa yang takut kepada selain Allah maka ia akan

terbebani petakanya dan siapa yang sibuk dengan sesuatu dengan melupakan Allah maka ia akan menjadi bencana hidupnya, siapa yang lebih mengunggulkan selain Allah maka tidak ada berkah baginya serta siapa yang mengejar ridha manusia akan berakhir dengan kebencian dan permusuhan.

Kedua, perkara yang menghantarkan keistiqamahan hati adalah mengagungkan perintah dan larangan Allah yang tumbuh dari sikap pengagungan kepada dzat yang memerintah dan melarang, yaitu Allah, karena Allah menegurkan seorang hamba yang tidak mempunyai rasa pengagungan kepada Allah sebagaimana Allah berfirman,

“mengapa kalian tidak mengagungkan kepada Allah”. Nuh: 13).

Para ulama menafsirkan ayat tersebut dengan menyatakan, kenapa kalian tidak takut kepada Allah sebagai bentuk pengagungan kepadaNya.

Betapa indahnya ucapan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam mengajak umat manusia agar mengagungkan perintah dan larangan Allah, hendaknya perintah dan larangan Allah tidak dibenturkan dengan longgarnya orang yang teledor dan sempitnya orang yang berlebihan serta tidak boleh kita tarik-tarik kepada alasan yang melemahkan ketundukan.

Zainal Abidin Syamsuddin,  حفظه الله تعالى 

Istri Sholehah Adalah Sahabat Hidup

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah berkata,

“Istri sholihah menjadi sahabat hidup suaminya yang sholeh dalam mengarungi tahun-tahun yang panjang. Dialah perhiasan yang telah disebutkan oleh Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam, ‘Dunia adalah perhiasan, dan perhiasan dunia yang terbaik adalah wanita sholihah..’

‘Ketika kaupandang, ia membuatmu bahagia..
Ketika kauperintah, ia menaatimu..
Ketika engkau tiada di sisinya, ia berjuang keras menjaga diri dan harta yang bersamanya..’

Dia pula wanita yang dimaksudkan oleh Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya ketika sebagian Muhajirin bertanya, ‘Harta apa yang harus kami bawa..?’ Beliau menjawab, ‘Lisan yang senantiasa berdzikir, hati yang senantiasa bersyukur, dan istri sholihah yang akan membantu menjaga keimanan kalian..’

Di dalam jiwa suami yang sholih dan istri yang sholihah terpatri rasa kasih dan sayang, sebagai anugerah dari Allah. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Kitabullah. Oleh karena itulah, rasa sakit nan perih datang menghampiri ketika mereka ‘berpisah’, seakan-akan melebihi rasa sakit ketika ajal menjemput. Hati serasa tersayat, pedih, melebihi kepedihan ketika kehilangan harta benda atau kepergian dari negeri tercinta. Lebih-lebih ketika rasa cinta telah kuat melekat dalam sanubari keduanya. Atau karena kehadiran buah hati di tengah mereka, entah bagaimana nasibnya apabila keduanya harus ‘berpisah’.”

( Majmu’ al-Fatawa 35/299 )

Diterjemahkan oleh,
Ustadz Zainal Abidin bin Syamsuddin,  حفظه الله تعالى

Nyawamu Seumur Jagung…

Mesin pabrik terus berbunyi,
Roda mobil terus berputar,
Baling-baling pesawat terus bergerak kencang,
Nafas dan jantungmu berdetak kencang.
Ke manakah langkahmu kamu ayunkan, ke surga ataukah ke neraka.

Lihatlah rambutmu mulai kusut, kulitmu terlihat mulai keriput, mukamu sebentar lagi mengerut bak jeruk purut dan urat nadimu suatu saat tak lagi berdenyut serta nyawamu akan dicabut malaikat maut.

Bekal apakah yang kamu siapkan untuk menuju perjalanan akhirat yang amat jauh……!
Kematian terus mengitarimu siang malam, tapi……
Kamu terus asyik dengan dosa dan maksiat.
Hatimu enggan bertaubat

Dengan Allah-pun tetap kurang dekat.
Hingga hari ini…. kau lipat permadani ketaatan sedangkan kau hamparkan di depan matamu berbagai tikar kemaksiatan..

Kau kotori hatimu dengan berbagai macam kekufuran dan kesyirikan.
Kau nodai ibadah dan amalmu dengan berbagai macam kebid’ahan dan kesesatan.
Terus kapan kau mulai menapaki jalan kesalehan. Apalagi keluargamu dan orang-orang sekitarmu menuju kebenaran dan kebaikan.

Berbekallah dengan ketakwaan karena sudah masuk malam adakah jaminan umurmu akan masih bertahan hingga esok hari.

Sekarang hanya ada amal tiada hisab sementara esok di akhirat hanya ada hisab tiada lagi kesempatan untuk beramal.

Andaikan setelah mati, manusia dibiarkan tanpa hisab maka ketahuilah semua orang yang hidup dengan mudah berharap kematian.

Dunia ini amat pendek dan ternyata kita hanya mendapat jatah umur lebih pendek dari umur dunia yang pendek tersebut sehingga Rasulullah bersabda, “Umur umatku antara enam puluh hingga tujuh puluh jarang sekali umarnya yang lebih dari itu”.

Kalau sebagian ulama salaf saat diajak berbicara dengan suatu yang tidak bermanfaat maka berkata, hentikan matahari dulu, bagaimana umurku bertambah namun kebaikanku tidak bertambah.

Tapi di antara kita dengan mudah membuang-buang untuk kesia-siaan; padahal Nabi bersabda, Termasuk tanda baiknya Islam seseorang bisa meninggalkan suatu yang tak berguna.

Kita hanguskan waktu kita di depan layar TV.
Kita hancurkan umur kita dengan duduk-duduk di bar dan kafe…

Kita buang waktu di kolam pemancingan dan di depan meja billiard, catur dan meja judi.
Al-Qur’an dan hadits banyak yang belum kita pelajari dan kita hafalkan, namun kita dengan gampang membuang waktu dengan berbagai macam obrolan yang sia-sia.

Sementara Rasulullah bersabda, “Tidak pernah menyesal penghuni surga saat masuk surga kecuali atas satu, waktu terlewat tidak berdzikir kepada Allah.”

Umur adalah amanah dan waktu adalah nikmat namun banyak orang silau dan tertipu padahal semuanya akan dipertanyakan Allah sebagaimana sabda, “Dua kenikmatan, di mana banyak manusia yang tertipu dengannya, sehat dan kelonggaran.”

Kau tidak merasa berdosa dengan penelantaran umur dan waktu padahal NYAWAMU BISA JADI TINGGAL SEUMUR JAGUNG!!!

Zainal Abidin bin Syamsuddin,  حفظه الله

Sedih Berpisah Denganmu…

Ramadhan sebentar lagi meninggalkan kita….

Kita tahu tentang kualitas ibadah kita masing-masing.
Sempurnakah puasa kita….. atau kita robek puasa kita dengan kesia-siaan, kekejian dan kemaksiatan, sedangkan Rasulullah bersabda, Puasa akan menjadi perisai selagi tidak merobeknya.
(H.R Ahmad no: 1690).

Kita juga sadar akan kualitas bacaan al-Qur’an kita dan dzikir kita selama bulan Ramadhan…..
Kita juga paham kesungguhan kita dalam Qiyam taraweh dan shalat berjamaah di masjid bersama rawatibnya.
Kita juga mengetahui betapa kurangnya sedekah dan infaq kita selama bulan ramadhan.
Qiyam Lailatul Qadar, I’tikaf dan hataman al-Qur’an lewat karena acara mudik dan sibuk dengan urusan duniawi.

Logis kah….. malaikat turun ke bumi yang lebih banyak ketimbang jumlah kerikil yang ada di bumi sebagaimana riwayat yang dikeluarkan imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya yang dihasankan oleh Syekh ALBANI ternyata kita tinggalkan masjid tersebut hingga kosong tanpa penghuni yang berarti.

Memang benar, amalan kita selama bulan di ramadhan diterima Allah hanya semata-mata rahmat dan karuniaNya.
Bila bulan Ramadhan yang akan datang masih ada sisa umur hanya uluran tangan sang Kekasih yang Maha Rahman.
Makanya ulama salaf selama enam bulan setelah Ramadhan memohon agar amalnya diterima dan enam bulan berikutnya memohon agar dipertemukan kembali Ramadhan yang akan datang.

Kapan seorang mendapatkan ampunan lagi kalau bulan Ramadhan tak dapat pengampunan…
Kapan lagi seorang diterima amalnya kalau pada saat Lailatul Qadar ditolak…..
Kapan lagi kita menjadi orang shalih kalau pada bulan Ramadhan tidak bisa mengukir kesalihan….
Kapan lagi hati kita sehat, sementara dua penyakit kronis yaitu kejahilan dan kelalaian mengakar kuat dalam dirinya…

Setiap pohon yang tak berbuah pada musim buahnya maka yang paling pantas harus dipotong dan dijadikan kayu bakar….
Barangsiapa yang teledor pada musim tanam maka pada musim panen yang dirasakan hanya penyesalan dan kerugian….

Abdullah bin Masud berkata, Bila di antara kita (di bulan Ramadhan) yang amalnya diterima maka aku ucapkan selamat dan bila amalnya ditolak maka aku sampaikan takziyah kepadanya.
( Lathaiful Na’arif, Ibnu Rajab hal. 295).

AKU MEMOHON AMPUNAN KEPADA ALLAH DARI PUASAKU
SEPANJANG MASA DAN JUGA SHALATKU.
HAMPIR SELURUH PUASA KITA CACAT. DAN HAMPIR SELURUH SHALAT KITA JUGA DEMIKIAN.
AKU BANGUN DI TENGAH MALAM TETAPI TIDURKU LEBIH BAIK DARI BANGUNKU.

Terima kasih wahai Ramadhan dengan setia kau temani ibadahku….puasaku…..hataman al-Quranku…..tarawehku……i’tikafku….dan umrahku.
Para pecintamu pasti menetes air mata saat melepasmu……
Hati mereka galau, pikiran mereka kalut dan perasaan mereka gundah saat menyambut perpisahanmu…

Moga akhir perpisahan bisa mengobati kerinduan…
Moga detik-detik akhir ada penyesalan dan taubat untuk menutupi kekurangan….
Moga masih ada kesempatan untuk membalut luka amal yang mendalam….
Moga Ramadhan bisa menghantarkanku menjadi hamba yang dimerdekakan dari neraka.
Moga para tawanan Iblis bisa dibebaskan oleh TUHAN MAHA PENGAMPUN DAN PENYAYANG.

Zainal Abidin in Syamsuddin, حفظه الله تعالى

Nasehat Yang Lebih Manis Dari Madu…

​Dikutip dari buku “Lelaki yang paling bahagia di dunia” karangan syaikh Aidh Al Qarni

0. mulailah harimu dengan sholat fajr dan doa-doa di pagi hari agar kau mendapatkan keberuntungan dan kesuksesan

1. lanjutkan dengan istighfar agar syetan menghindar darimu

2. jangan putus berdoa, karena sesungguhnya doa merupakan tali kesuksesan

3. ingatlah bahwa apapun yang kau katakan akan dicatat oleh malaikat

4. senantiasalah optimis meskipun engkau dalam puncak kesusahan

5.bahwa keindahan jari jemari karena ia terikat dengan tasbih

6. jika engkau menghadapi kegelisahan dan berbagai kegundahan maka ucapkanlah “laa ilaaha illallahu”

7.belilah dengan uang dirhammu(berinfaklah) untuk mendapatkan doa orang fakir dan kecintaan orang miskin

8. sujud panjang dengan khusyuk itu lebih baik daripada istana-istan yang megah 

9. berfikirlah sebelum berkata, bisa jadi satu perkataanmu bisa mematikan (menyakiti hati orang)

10.berhati hatilah terhadap doa orang yang didholimi dan air mata orang yang terampas haknya

11.sebelum engkau membaca buku, koran dan majalah, bacalah terlebih dahulu AlQur’an

12. jadilah kau sebab bagi keistiqomahan keluargamu

13.bersungguh – sungguhlah jiwamu melaksanakan ketaatan, karena jiwa manusia itu senantiasa mengajak kepada keburukan

14.ciumlah telapak tangan kedua orangtuamu, kau pasti mendapatkan keridhoan

15.baju-baju lamamu merupakan baju baju baru menurut orang orang fakir

16.janganlah kau marah, karena hidup ini sangat singkat dari yang kau bayangkan

17.Engkau senantiasa bersama dzat yang maha kuat maha kaya, dialah Allah ‘azza wa jalla,

18.jangan kau tutup pintu terkabulnya doa dengan melakukan maksiat

19.sholat adah sebaik baik penolongmu dalam menghadapi berbagai musibah dan kelelahan

20.hindari berburuk sangka, kau akan mendapatkan ketenangan dan kenyamanan

21. penyebab dari segala kegundahan adalah berpaling dari ALLAH, maka segeralah menuju kepada Nya.

22.sholatlah kau, karena sholatmu akan menemanimu di kubur

23.jika kau mendengar orang yang meggunjing(ghibah)maka katakanlah padanya :bertaqwalah kau kepada ALLAH

24. dawamkanlah (senantiasa) kau baca surat Tabarak (sural Al Mulk)karena ia adalah penyelamat

25. orang yang mahruum (terhalang dari rahmat Allah )adalah orang yang terhalang dari mengerjakan sholat dengan khusyuk dan mengalirkan air mata

26.jangan kau hina orang mukmin yang sedang lalai

27.jadikanlah semua rasa cinta itu karena ALLAH dan Rasul Nya

28. maafkanlah orang yang menggunjingmu, karena dia telah menghadiahkan kebaikannya untukmu

29. sholat, tilawah, ,dzikir, merupakan hiasan dadamu

30. barangsiapa mengingat panasnya neraka maka ia akan bersabar terhadap dorongan untuk melakukan maksiat

31. selama qiyamullail ditegakkan, maka segala penyakit akan hilang, krisis akan berlalu,dan kesusahan akan lenyap

32. jauhilah ” katanya dan katanya “karena kau masih punya pekerjaan bak gunung

33.kerjakanlah sholat dengan khusyuk, karena segala hal yang menantimu selain sholat itu lebih rendah urusannya daripada sholat

34. jadikanlah mushaf senantiasa disisimu, ,karena membaca satu ayat AlQur’an itu lebih baik daripada dunia dan isinya

35. kehidupan itu indah, dan lebih indah lagi jika kau sertai iman.

Zainal Abidin bin Syamsuddin,  حفظه الله تعالى 

Cara Orang-Orang Terdahulu…

Zaman dahulu, orang sulit mencari ilmu tapi mudah mengamalkannya. Zaman sekarang, orang mudah mencari ilmu tapi sulit mengamalkannya.

Dahulu, ilmu dikejar, ditulis, dihafal, diamalkan dan diajarkan. Sekarang, ilmu diunduh, disimpan dan dikoleksi, lalu diperdebatkan.

Dahulu, butuh peras keringat dan banting tulang untuk mendapatkan ilmu. Sekarang, cukup peras kuota internet sambil duduk manis ditemani secangkir minuman dan snack.

Dahulu, ilmu disimpan di dalam hati, selama hati masih normal, ilmu tetap terjaga. Sekarang, ilmu disimpan di dalam memori gadget, kalau baterai habis, ilmu tertinggal. Kalau gadget rusak, hilanglah ilmu.

Dahulu, harus duduk berjam-jam di hadapan guru penuh rasa hormat dan sopan, maka ilmu merasuk bersama keberkahan. Sekarang, cukup tekan tombol atau layar sambil tidur-tiduran, maka ilmu merasuk bersama kemalasan.

Imam Malik Rahimahullohu mengatakan, “Tidak akan menjadi baik umat belakangan ini kecuali apabila diperbaiki dengan cara orang-orang terdahulu.”

Zainal Abidin,  حفظه الله تعالى

Puasa Dan Mental Korup…

Sepanjang hari seorang muslim menahan perihnya lapar dan dahaga.

Lantunan Al-Qur’an dan syahdunya dzikir menghiasi bibir dan relung kalbu paling dalam agar lebih dekat kepada Rahmat dan ampunan.

Saat perut kosong maka syahwat kendur dan godaan setan menurun sehingga hati bening dan rohani jernih serta pikiran bersih. Hasilnya dunia akan ditinggalkan akhirat akan semangat disongsong dan ibadah akan mudah dijalankan. Makanya Rasulullah bersabda puasa itu menjadi tameng dari adzab Allah

Sedekah, infaq, baksos dan memberi makan kepada orang berpuasa amat membentuk muslim menjadi dermawan, cinta fakir miskin dan orang lemah yang tak berdaya.

Berbagai amalan shalih seperti shalat berjamaah, qiyamul lain, duduk di masjid setelah shalat subuh, dzikir pagi dan sore serta menyantuni anak yatim terus dipacu untuk meraih ketakwaan.

Seluruh tindakan maksiat dan dosa seperti ghibah, namimah, fitnah, tabarruj, kekejian, adu domba, sombong, hasad, serakah dan makan harta orang lain secara terhindarkan.

Kejujuran dan kebersihan hidup menjadi moto utama muslim dalam bekerja, mengajar, bersosial dan berinteraksi dampak dari puasanya yang diterima karena memang Rasulullah bersabda puasa akan menjadi tameng selagi tidak merobeknya.

Adakah suatu yang lebih mendalam untuk membentuk sikap jujur, bersih dan amanah daripada puasa.

Siang hari lapar dan dahaga tetap ditahan meskipun tak ada pengawas yang memantaunya.

Siapakah yang menyuruh tetap menjaga mulutnya untuk tidak menyicipi makanan dan menyeruput minuman?

Seharusnya orang yang sudah bisa menahan dari istrinya bisa menahan dari istri orang lain.

Bukankah yang sudah bisa menahan mulutnya dari makanan yang halal lebih bisa menahan dari yang haram.

Harusnya kesabaran sepanjang ramadhan bisa diteruskan sepanjang tahun berikutnya.

Bersih hati tidak dengki
Bersih mulut tidak mencaci
Bersih mata tidak melepas mencuri hati
Bersih tangan dan kaki tidak menyakiti

Zainal Abidin, حفظه الله

Kita Tahu, Tapi..

Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah pernah mengisahkan :

“Seorang anak perempuan meninggal karena Tho’un, kemudian ayahnya melihatnya di dalam mimpi, maka ayahnya berkata kepadanya : “Wahai anakku kabarkan kepadaku tentang akhirat..!”

Anak perempuan itu menjawab :
“Kami telah melewati perkara yang sangat besar, dan sesungguhnya kita telah mengetahui, tapi kita tidak mengamalkannya. Demi Allah, sesungguhnya satu ucapan tasbih atau satu roka’at sholat yang tertulis dalam lembaran amalku lebih aku sukai daripada dunia dan seluruh isinya..”

Berkata Ibnul Qoyyim rohimahullah,

“Anak perempuan itu telah mengatakan perkataan yang dalam maknanya (sesungguhnya kami mengetahui, tapi kita tidak mengamalkan), akan tetapi banyak diantara kita yang tidak memahami maknanya..”

●  Kita mengetahui, bahwa ucapan “Subhaanallaahi wa bihamdihi” sebanyak 100 kali dalam sehari akan menghapuskan dosa-dosa kita, walaupun dosa kita sebanyak buih di lautan. Akan tetapi sayang, Berapa banyak hari kita yang berlalu tanpa kita mengucapkannya sedikitpun.

●  Kita mengetahui, bahwa pahala dua roka’at Dhuha setara dengan pahala 360 shodaqoh, akan tetapi sayang, Hari berganti hari tanpa kita melakukan sholat Dhuha.

●  Kita mengetahui, bahwa orang yang berpuasa sunnah karena Allah satu hari saja, akan dijauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 musim atau 70 tahun perjalanan. Tapi sayang, kita tidak mau menahan lapar.

●  Kita mengetahui, bahwa siapa yang menjenguk orang sakit, akan diikuti oleh 70 ribu malaikat yang memintakan ampun untuknya. Tapi sayang, kita belum juga menjenguk satu orang sakit pun pekan ini.

●  Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu membangun masjid karena Allah walaupun hanya sebesar sarang burung, akan dibangunkan sebuah rumah di surga. Tapi sayang, kita tidak tergerak untuk membantu pembangunan masjid walaupun hanya dengan beberapa puluh ribu.

●  Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu janda dan anak yatimnya, pahalanya seperti berjihad di jalan Allah, atau seperti orang yang berpuasa sepanjang hari tanpa berbuka, atau orang yang sholat sepanjang malam tanpa tidur. Tapi sayang, sampai saat ini kita tidak berniat membantu seorang pun janda dan anak yatim.

●  Kita mengetahui, bahwa orang yang membaca satu huruf dari Al Qur’an, baginya sepuluh kebaikan dan satu kebaikan akan di lipatgandakan sepuluh kali. Tapi sayang, kita tidak pernah meluangkan waktu membaca Al-Qur’an dalam jadwal harian kita.

●  Kita mengetahui, bahwa haji yang mabrur, tidak ada pahala baginya kecuali surga, dan akan diampuni dosa-dosanya sehingga kembali suci seperti saat dilahirkan oleh ibunya. Tapi sayang, kita tidak bersemangat untuk melaksanakannya, padahal kita mampu melaksanakannya.

●  Kita mengetahui, bahwa orang mukmin yang paling mulia adalah yang paling banyak sholat malam, dan bahwasanya Rosulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya tidak pernah meremehkan sholat malam di tengah segala kesibukan dan jihad mereka. Tapi sayang kita terlalu meremehkan sholat malam.

●  Kita mengetahui, bahwa hari kiamat pasti terjadi, tanpa ada keraguan, dan pada hari itu Allah akan membangkitkan semua yang ada di dalam kubur. Tetapi sayang, kita tidak pernah mempersiapkan diri untuk hari itu.

●  Kita sering menyaksikan orang-orang yang meninggal mendahului kita. tetapi sayang, kita selalu larut dengan senda gurau dan permainan dunia seakan kita mendapat jaminan hidup selamanya dan tidak akan akan menyusul mereka.

Wahai Saudaraku yang di Rahmati Allah.. Semoga kita segera merubah keadaan kita mulai detik ini, dan mempersiapkan datangnya hari perhitungan yang pasti akan kita hadapi..

Hari dimana kita mempertanggung jawabkan setiap perbuatan kita di dunia..

Hari ketika lisan kita dikunci, sedangkan mata, kaki, dan tangan kita yang menjadi saksi..

Dan pada hari itu, setiap orang akan lari dari saudaranya, ibu dan bapaknya, teman-teman dan anaknya, karena pada hari itu setiap orang akan disibukkan dengan urusannya masing-masing.

Saya telah mengirimkan Nasehat ini kepada orang yang saya cintai karena Allah, maka kirimkanlah nasehat ini kepada orang yang kalian cintai.

Agama itu Nasihat..

Ditulis oleh,
Ustadz Zainal Abidin bin Syamsuddin Lc, حفظه الله تعالى

Kepada JIWA Yang TERSESAT, Khususnya Kepada JIWAKU … !

Assalamu alaikum.

ألْحَمْدُ اللهِ الَذِي أَحْيَنَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا و إ لَيْهِ النُّشُور

ingatlah……Sedetik berlalu,  sedetik lebih dekat pada akhir hidup kita
Bercerailah segera dengan dunia yang membelit dan memberatkan langkah untuk membersihkan diri…

Bercerailah dengan kenikmatan-kenikmatan duaniawi  yang membuat lupa akan adzab akhirat….

Tak ada seuntai kata pun yang akan lepas dari pertanggungjawaban…

Tak ada gerak tangan dan kaki yang tidak akan ditanya dibawa ke mana ia dulu..

Tak ada pandang mata yang akan lepas dari rekaman-NYA…

Paksa….paksa……..paksa…….. !
Qur’an   itu mengobati jiwa….        
Maka bacalah…!
….Tertatih tatih …?..Bershabarlah….

Paksa baca dan renungkan pesan NYA…
Jika tak juga  mampu, mohon ampunlah….pada Nya
Dosa itu telah menggunung hingga kelu lidah ini  mengejanya…

Pada malam-malam sunyi itu
Bangunlah…..! Berwudhu lah segera….!, Tegakkanlah..QIYAMUL LAIL..!
Pintalah pada NYA kebeningan nurani
Kekuatan jiwa untuk bersegera keluar dari limbah nista…
Lalu hitung dan perhatikan yang dimakan.

Yang tidak halal itu akan menghambat menuju NYA.

Keluarkan….segera hak Allah dari harta ……

Keluarkan hak orang-orang yang memang berhak sesuai aturan NYA…

Semakin merasa tak punya…
Semakin takut miskin….
Sungguh, itu bisa membawa kita  semakin cinta dunia..

Maka semakin jauh diri ini  dari pertemuan indah
Saat hijab dibuka  dan kita akan  melihat NYA….

Qiyamul lail khoirun minan naum

Jatibening dua Pondokgede Bekasi 15 Rajab  1437 H / 23 April  2016 M

Zainal Abidin, حفظه الله