Ketahuilah amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling langgeng dan istiqamah meskipun sedikit, ibarat prinsip berdagang, biar untung sedikit yang penting lancar!!!
Dan keistiqamahan beramal sangat ditentukan oleh keistiqamahan hati, sedangkan hati seorang hamba tidak akan bisa istiqamah dalam kebaikan dan kebenaran Islam kecuali dengan dua cara,
Pertama, hendaknya seorang hamba mendahulukan cinta Allah diatas segalanya. Bila ada pertentangan antara cinta Allah dengan cinta selain-Nya maka wajib mengutamakan cinta Allah.
Dan betapa mudahnya dalam orasi dan tulisan, namun betapa beratnya dalam tindakan. Dalam alam realita dan tataran pembuktian, akhirnya seorang ketahuan belangnya.
Sering kali dalam soal cinta, kita lebih mendahulukan hawa nafsunya kita, atau keinginan tokoh kita, atau pembesar kita atau guru panutan kita, atau keluarga kita ketimbang sesuatu yang dicintai oleh Allah.
Dan sudah menjadi sunnatullah Allah, orang yang mengalahkan cinta Allah akan ditimpa gundah karena mengejarnya dan gelisah karena menjaganya serta resah saat lepas darinya sebagai bentuk sanksi dan akibat dari mengutamakan dan mengagungkan sesuatu diatas cinta Allah.
Sudah menjadi putusan Allah yang tidak bisa dirubah, bahwa siapa yang mencintai sesuatu selain Allah akan tersiksa dan sengsara dalam menanggung akibatnya, siapa yang takut kepada selain Allah maka ia akan
terbebani petakanya dan siapa yang sibuk dengan sesuatu dengan melupakan Allah maka ia akan menjadi bencana hidupnya, siapa yang lebih mengunggulkan selain Allah maka tidak ada berkah baginya serta siapa yang mengejar ridha manusia akan berakhir dengan kebencian dan permusuhan.
Kedua, perkara yang menghantarkan keistiqamahan hati adalah mengagungkan perintah dan larangan Allah yang tumbuh dari sikap pengagungan kepada dzat yang memerintah dan melarang, yaitu Allah, karena Allah menegurkan seorang hamba yang tidak mempunyai rasa pengagungan kepada Allah sebagaimana Allah berfirman,
“mengapa kalian tidak mengagungkan kepada Allah”. Nuh: 13).
Para ulama menafsirkan ayat tersebut dengan menyatakan, kenapa kalian tidak takut kepada Allah sebagai bentuk pengagungan kepadaNya.
Betapa indahnya ucapan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam mengajak umat manusia agar mengagungkan perintah dan larangan Allah, hendaknya perintah dan larangan Allah tidak dibenturkan dengan longgarnya orang yang teledor dan sempitnya orang yang berlebihan serta tidak boleh kita tarik-tarik kepada alasan yang melemahkan ketundukan.
Zainal Abidin Syamsuddin, حفظه الله تعالى