All posts by BBG Al Ilmu

Jangan Ikuti Arusnya .. Tapi Teguhlah Di Atas Agama-Nya

Jangan ikuti arusnya .. Tapi teguhlah di atas Agama-Nya.

======

Saudaraku kaum muslimin yang saya cintai karena Allah.

Sadarlah .. bahwa kita akan terus digiring untuk menjauhi apa yang dinilai buruk oleh musuh-musuh Islam .. dan digiring untuk melakukan apa yang dinilai baik oleh mereka.

Contohnya: Jauhi wahabi, radikal, teroris, takfiri, ekstrim, kaku, kolot, jumud, dst .. tapi standarnya dari mereka, bukan dari Islam.

Contohnya lagi: Jadilah orang yang rahmatan lil ‘alamin, bijak, toleran, hormat kearifan lokal, moderat, maju, dst .. tapi standarnya dari mereka, bukan dari Islam.

Jika hal ini kita ikuti sesuai standar mereka, maka jelas lama-lama Islam, hanya tinggal nama .. kelihatannya berlabel Islam, tapi sejatinya hanyalah mengikuti apa yang mereka inginkan.

Perkataan imam kita, Imam Syafi’i -rohimahullah- telah lama membantah mereka, beliau mengatakan:

آمنت بالله وبما جاء عن الله، على مراد الله. وآمنت برسول الله، وبما جاء عن رسول الله، على مراد رسول الله

“Aku beriman kepada Allah, dan apapun yang datang dari Allah, sesuai yang diinginkan Allah.

Aku juga beriman kepada Rosulullah, dan apapun yang datang dari Rosulullah, sesuai yang diinginkan oleh Rosulullah”

Standarnya adalah apa yang diinginkan oleh Allah dan Rosul -shollallahu ‘alaihi wasallam- .. bukan apa yang diinginkan mereka (musuh-musuh Islam).

Oleh karena itu, bersabarlah untuk tetap teguh dengan Alquran dan Assunnah, sebagaimana dipahami oleh para Salaful Ummah .. meski akan banyak ujian yang kita alami dan hadapi.

Inilah jalan yang menjadikan Islam kita terjaga, tetap seperti yang diinginkan oleh Allah dan Rosulnya .. inilah jalan keselamatan .. inilah jalan yang lurus menuju surga Allah ta’ala.

Teruslah mengingat, bahwa semakin berat suatu amalan, maka semakin berat juga timbangannya .. semoga Allah memberikan keteguhan kepada kita hingga husnul khotimah, amin.

Silahkan dishare .. semoga bermanfaat.

Ditulis oleh,
Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

MUTIARA SALAF : Tips Menghadapi Orang Yang Marah

Ibnul Jauzi rohimahullah berkata,

متى رأيت صاحبك قد غضب وأخذ يتكلم بما لا يصلح، فلا ينبغي أن تعقد على ما يقوله خنصراً، ولا أن تؤاخذه به. فإن حاله حال السكران، لا يدري ما يجري. بل اصبر لفورته، ولا تعول عليها، فإن الشيطان قد غلبه، والطبع قد هاج، والعقل قد استتر. ومتى أخذت في نفسك عليه، أو أجبته بمقتضى فعله كنت كعاقل واجه مجنوناً، أو كمفيق عاتب مغمى عليه. فالذنب لك. بل انظر بعين الرحمة، وتلمح تصريف القدر له، وتفرج في لعب الطبع به. واعلم أنه إذا انتبه ندم على ما جرى، وعرف لك فضل الصبر. وأقل الأقسام أن تسلمه فيما يفعل في غضبه إلى ما يستريح به. وهذه الحالة ينبغي أن يتلمحها الولد عند غضب الوالد، والزوجة عند غضب الزوج، فتتركه يشتفي بما يقول، ولا تعول على ذلك، فسيعود نادماً معتذراً. ومتى قوبل على حالته ومقالته صارت العداوة متمكنة، وجازى في الإفاقة على ما فعل في حقه وقت السكر.

“Saat engkau melihat temanmu marah dan mulai berkata yang tidak pantas, maka seyogianya engkau tidak menganggap ucapannya dan tidak menghukumnya karena itu..

Sebab, kondisinya seperti kondisi orang yang mabuk, tidak tahu apa yang terjadi..

Justru, hendaknya engkau sabar atas gejolak kemarahannya dan tidak usah menganggapnya. Karena, setan menguasainya, kemarahan menyeretnya, dan akal tertutup..

Saat engkau menganggapnya atau membalas perbuatannya, engkau seperti orang berakal menghadapi orang gila atau seperti orang sadar yang mencela orang pingsan. Maka dosa untukmu..

Justru, lihatlah dengan kasih sayang, engkau menyarankannya untuk berhenti semampunya, dan engkau melepaskannya dari permainan kemarahannya. Ketahuilah, jika dia sadar, dia akan menyesal atas apa yang terjadi dan mengetahui keutamaan kesabaranmu..

Minimalnya, engkau pasrah pada apa yang dia lakukan saat marahnya hingga dia selesai..

Kondisi ini sepantasnya untuk diperhatikan oleh seorang anak saat ayahnya marah dan istri saat suaminya marah. Biarkan dia puas bicaranya dan tidak usah engkau anggap. Dia akan rujuk, menyesal dan meminta maaf..

Saat orang yang marah dihadapi sesuai dengan kondisi dan ucapannya itu (seperti orang yang sadar), permusuhan tak akan terelakkan. Dia akan membalas dengan sadar terhadap perbuatan yang dilakukan kepadanya ketika akalnya tertutup..”

[ Shoidul Khothir, Ibnul Jauzi hlm. 94-95 ]

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

Pahala Membangun Masjid

Syaikh ‘Abdurrozzaq al-Badr حفظه الله تعالى berkata,

“Masjid merupakan tempat yang paling dicintai Allah ‘Azza wa Jalla. Sebuah tempat yang Allah perintahkan untuk diangkat dan disebut nama-Nya di sana. Apabila masjid telah dibangun maka di sana akan dilaksanakan sholat, dibaca ayat-ayat al-Qur’an, nama-nama Allah ‘Azza wa Jalla akan disebut, ilmu-ilmu akan diajarkan, serta bisa menjadi tempat berkumpulnya kaum Muslimin, masih banyak faedah-faedah yang lain. Masing-masing poin itu bisa menghasilkan pahala..”

[ al-Fawaaid al-Mantsuurah, hlm. 11-15 ]

Membaca 100 Ayat Dalam Semalam…

Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى  berikut ini :

Dari Tamim Ad Dary rodhiyalahu ‘anhu berkata: “Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala sholat sepanjang malam.” (HR. Ahmad dan di shohihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468).

TAMBAHAN :

Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى menambahkan : Sebagian ‘Ulama mengatakan, di bacanya di sholat malam (*), wallahu a’lam”
.
(*) maksudnya, 100 ayat tersebut dibaca di sholat malam menurut sebagian ‘Ulama. Simak penjelasannya (audio) di SINI

Bagi para wanita Muslimah yang melaksanakan sholat wajib dan sholat-sholat sunnah seperti Tarawih dan Witir di kamarnya/rumahnya, jangan lewatkan kesempatan ini…
.
ARTIKEL TERKAIT
Tanya-Jawab Seputar Ramadhan…
.
Ikuti terus channel :
https://t.me/bbg_alilmu
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://t.me/kaidah_ushul_fiqih

da290816-2019

MUTIARA SALAF : Lima Pilar Syukur

Ibnul Qoyyim rohimahullah menjelskan bahwa syukur itu akan tegak jika ditopang oleh lima pilar :

[1] Tunduk dan merendah kepada Dzat yang disyukuri yaitu Allah,
[2] Cinta kepada-Nya,
[3] Mengakui bahwa nikmat itu adalah pemberian-Nya,
[4] Memuji-Nya -dengan lisan- atas limpahan nikmat tersebut, dan
[5] Tidak memanfaatkannya dalam perkara yang dibenci-Nya.

Inilah lima pilar syukur, apabila salah satunya hilang maka cacatlah syukur yang ada pada diri seorang hamba..”

[ Madaarijus Saalikin ]

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

Amalan Berpahala SEDEKAH : Keutamaan Memperpanjang Tempo Hutang

Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى berikut ini : (tunggu hingga audio player muncul dibawah ini) :

ARTIKEL TERKAIT
Apa Maksud Kalimat ‘Sedekah Dengan Tangan Kanan Sedangkan Tangan Kirinya Tidak Mengetahuinya…’
DO’A Hindari Kemalasan, Kesedihan, Hutang, dll…
Antara Memperpanjang Tempo Pelunasan dan Menghapus Hutang, Mana Yang Lebih Utama..?
Tanya-Jawab Seputar Ramadhan…

Ikuti terus channel :
https://t.me/bbg_alilmu
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://t.me/kaidah_ushul_fiqih