SEMANGAT DALAM MENCARI RIZQI

By. Abu Riyadl.

Seorang muslim bukanlah pemalas!

Jangan disangka hal yg duniawi ini tidak berpahala. Niatkan karena Allah Ta’ala.

Dari Abu Mas’ud, dari Nabi Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

إِذَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ نَفَقَةً يَحْتَسِبُهَا فَهِيَ لَهُ صَدَقَةٌ .

“Bila seorang lelaki menafkahi keluarganya dengan niat mencari pahala, maka itu shadaqah
baginya.”
Shahih, Al-Bukhari (55) dan Muslim (1002).

Dari Sa’ad bin Abu Waqqash, bahwa Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فَمِ امْرَأَتِكَ .

“Sesungguhnya tidaklah engkau memberikan satu nafkah yang engkau harapkan dengannya wajah Allah, kecuali engkau diberi pahala atasnya, hingga apa yang engkau masukkan ke mulut istrimu.”
Shahih Al-Bukhari 56

Namun disaat mencari rizqi jangan anda utamakan banyaknya.. Tapi perhatikan kehalalannya.

Pertimbangkanlah dengan teliti apa yang anda peroleh.. Karena Allah ta’ala tidak menerima dari harta haram.

Jangan anda jadikan jatah rizqi yang anda peroleh dari harta haram..

Karena setiap hamba jatah rizqinya telah ditentukan..

Sungguh malang nasib pemakan harta haram.

Dan harta haram hanya akan menumbuhkan daging yg layak untuk api neraka.

Rasulullah dalam sabda beliau:

إِنَّهُ لاَ يَرْبُوْ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلاَّ كَانَتْ النَّارُ أَوْلَى بِهِ

Sesungguhnya tidak berkembang daging yang tumbuh dari makanan yang haram kecuali Neraka yang lebih pantas baginya.
At tirmidzi no. 614

Saudaraku..

Maka dengan ilmu agama, anda akan mengetahui mana yang halal dan mana yang haram..

Jangan khawatir bahwa didunia ini yang halal itu sedikit..

Justru ia sangat banyak

namun sangat disayangkan kecenderungan nafsu manusia
mengajak kepada yang haram dan syaiton menghiasinya..

Sehingga kita dapati hal yang haram itu mudah didapat dan logis..

Sedangkan kata syaithon: “mencari rizqi halal itu sulit dan menyulitkan.”

Selamat beraktifitas.

5 KIAT AGAR DAPAT MENGETAHUI DAN MENGIKUTI KEBENARAN

Ust. Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Ilmu itu ada 2 macam, yaitu:
Ilmu yang bermanfaat dan ilmu yang tidak bermanfaat.

Ilmu yang bermanfaat ialah apa saja yang sejalan dan sesuai dengan al-Haq (kebenaran). Dan al-Haq adalah apa saja yang ditunjukkan oleh dalil-dalil syar’I dari Al-Quran, Hadits Shohih, dan ijma’ (konsensus) ulama salafus sholih dari kalangan para sahabat, tabi’in dan pengikut tabi’in.

Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala di dalam surat Al-A’raaf ayat 3, dan surat Al-Hasyr ayat 7.

Berikut ini kami akan sebutkan beberapa kiat agar seorang hamba dapat mengetahui dan mengikuti kebenaran:

1. Bertakwa kepada Allah ta’ala disertai keikhlasan yg murni hanya karena-Nya.

Dalilnya: firman Allah dalam surat Al-Baqarah: 282, dan Al-Anfaal: 29)

2. Banyak Berdoa, Berlindung dan merasa butuh kepada Allah ta’ala.

Dalilnya: Firman Allah dalam surat Ghofir / Al-Mu’min: 60, n hadits2 shohih yang berisi doa-doa Nabi shallallahu alaihi wasallam kpd Allah agar menunjukinya ke jalan Allah yang lurus.

3. Tadabbur (mempelajari n menghayati) Al-Quran Al-Karim dan Hadits-hadits yg Shohih.

Dalilnya: Firman Allah dalam surat Al-Isro’: 9.

4. Mengikuti Manhaj (metode/jalan/cara) para sahabat, tabi’in, dan para ulama yang mengikuti jejak mereka dengan baik dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam (Al-Quran n Al-Hadits yg Shohih).

Dalilnya: surat Al-Baqarah: 137, An-Nisa’: 115, At-Taubah: 100, dan hadits-hadits shohih yang memerintahkan kaum muslimin agar mengikuti manhaj (jalan hidup) mereka dalam beragama.

5. Berteman dengan orang sholih yang berilmu dan paham agama dengan benar.

Dalilnya: surat Al-An’aam: 71, dan hadits Nabi yang menunjukkan bahwa seseorang akan berada di atas agama dan manhaj teman dekatnya.

Demikian faedah ilmiyah yang dapat kami sampaikan. Semoga menjadi cahaya penerang bagi kita semua agar dapat mengetahui, menerima dan mengamalkan al-Haq (kebenaran) yg datang dr Allah n Rosul-Nya. (Klaten, 15 Maret 2013).

(Diterjemahkan secara ringkas oleh Muhammad Wasitho Abu Fawaz dari kitab Al-Mukhtashor Al-Hatsiits Fi Bayaani Ushuuli Manhaji as-Salaf Ashhaabil Hadiits, karya syaikh ‘Isa Malullah, hal. 230-236).

(BM 2/2. Selesai. Alhamdulillah 🙂 )

(*) Link Artikel. KLIK: http://abufawaz.wordpress.com/2013/03/19/5-kiat-agar-dapat-mengetahui-dan-mengikuti-kebenaran/

Apakah Ada Larangan Anak Kecil, Berma’mum Di Belakang Imam Ketika Sholat ?

Al jawab:
Jawaban dari pertanyaan diatas sama dengan pertanyaan berikut:

Seorang laki-laki dewasa mengimani dua orang anak-anak atau lebih, di mana posisi anak-anak tersebut berdiri, di sebelah kiri atau di sebelah kanan ?

Jawaban:Untuk anak-anak yang berusia tujuh tahun atau lebih, disunnahkan untuk berdiri di belakang imam sebagaimana layaknya orang-orang dewasa. Apabila hanya satu orang maka posisinya berdiri di sebelah kanan imam. Hal ini berdasarkan hadits dari Nabi

shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau pernah shalat di rumah Abu Thalhah dan meletakkan Anas dan seorang anak yatim pada shaf di belakang beliau, dan posisi Ummu Sulaim berada di belakang Anas dan
anak yatim tersebut.

Disebutkan di dalam hadits yang lain, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau pernah
shalat mengimami Anas dan meletakkan Anas radhiyallahu ‘anhu di samping kanan beliau.

Beliau juga pernah shalat bersama Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dan posisi berdirinya juga di samping kanan beliau. 

(Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’imah – Fatawa Islamiyah: I/33)

Read more about anak kecil by
www.konsultasisyariah.com

Bisa juga dibaca dalam artikel berikut:

http://rumaysho.com/hukum-islam/shalat/3613-membawa-anak-kecil-ke-masjid-saat-shalat.html

Hukum Memanfaatkan Makanan/Harta Yang Digunakan Untuk Tumbal/Sesajen

Assalamualaikum, Bagaimana hukum makan, makanan sesajen . Syukron

Al jawab:

Hukum Memanfaatkan Makanan/Harta yang Digunakan untuk Tumbal/Sesajen

Jika makanan tersebut berupa hewan sembelihan, maka tidak boleh dimanfaatkan dalam bentuk apapun, baik untuk dimakan atau dijual, karena hewan sembelihan tersebut dipersembahkan kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka dagingnya haram dimakan dan najis, sama hukumnya dengan daging bangkai. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan sembelihan yang dipersembahkan kepada selain Allah.” (Qs. al-Baqarah: 173).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ketika menafsirkan ayat ini, beliau berkata, “Semua hewan yang disembelih untuk selain Allah tidak boleh dimakan dagingnya.”

Dan karena daging ini haram dimakan, maka berarti haram
untuk diperjual-belikan, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Sesungguhnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala jika mengharamkan memakan sesuatu, maka Dia (juga) mengharamkan harganya (diperjual-belikan).

http://muslim.or.id/aqidah/tumbal-dan-sesajen-tradisi-syirik-warisan-jahiliyah.html

13 Perkara Penyebab Futur

Ust. Badrusalam LC

1. Ghuluw (berlebihan) dalam agama.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jauhilah ghuluw, karena yang membinasakan umat sebelum kamu adalah ghuluw dalam agama”.

2. Berlebihan dalam perkara yang mubah seperti dalam makan, minum, bergaul dan sebagainya.

Aisyah radliyallahu ‘anha berkata: “Bencana pertama yang menimpa umat ini setelah wafatnya Nabi adalah kenyang, karena apabila perut kenyang, badannya menjadi gemuk, hatinya menjadi lemah dan syahwatnya tak terkendali”.

3. Meninggalkan berjama’ah dan berkumpul dengan orang-orang shalih.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Hendaklah kalian berjama’ah dan jjauhi bercerai berai, karena setan bersama satu orang dan lebih jauh dari dua orang.. Al hadits.

4. Sedikitnya mengingat kematian dan hari akherat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “berziarah kuburlah, karena mengingatkan akherat”.

5. Kurang memperhatikan amal-amal rutin sehari semalam.
Seperti suka meninggalkan dzikir-dzikir, shalat sunnah dsb.

6. Mengkonsumsi sesuatu yang haram.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setiap anggota badan yang tumbuh dari yang haram, maka Nerakalah yang layak untuknya”.

7. Membatasi diri dalam salah satu sisi agama saja. Seperti hanya memperhatikan masalah aqidah saja tanpa yang lainnya.

8. Lalai dari ketentuan Allah.
Seperti bertahap dalam beramal dan tidak sekaligus, karena sikap tergesa-gesa adalah dari syetan.

9. Tidak memperhatikan hak badan. Karena badan mempunyai hak yang harus dipenuhi.

10. Tidak siap menghadapi rintangan.

11. Berteman dengan orang-orang yang hatinya lemah dan tidak bersemangat dalam beragama.

12. Ngawur dalam menuntut ilmu dan beramal. Tidak tahu mana yang dikedepankan terlebih dahulu.

13. Jatuh dalam perbuatan maksiat.

(Diringkas dari kitab afat ‘ala thoriiq karya DR Sayyid Muhammad Nuh).

Amalkan Ilmu Anda

Ilmu agama jangan hanya dipraktekkan di majelis ta’lim belaka. Atau hanya sebagai pengetahuan..

Ia adalah pembimbing kita dalam kehidupan ini diwaktu dan tempat manapun anda berada..

Kata mutiara;
” Kebutuhan kita kepda ilmu lebih urgent dari pada sekedar butuhnya jasad ini kepda makanan..
Karena makanan bagi tubuh kita hanya diperlukan sehari beberapakali saja..
Namun ilmu yg bermanfaat. Ia dibutuhkan setiap saat..seperti paru paru yg membutuhkan udara.

Wahai saudaraku..
Perhatikan aqidah dan keyakinan anda..
Perhatikan fardhu dan kewajiban..
Perhatikan larangan larangan Allah Ta’ala
Perhatikan halal dan haram..

Wahai saudaraku.. Amalkan ilmu anda..
Itulah yg dimaksud dari doa’
Allahumma inni as’aluka ilman naafi’an…

Selamat beraktivitas.
www.abu-riyadl.blogspot.com

Menjadi Umat Terbaik

Ust. Fuad Hamzah Baraba’

Allah Ta’ala berfirman:

كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف و تنهون عن المنكر و تؤمنون بالله

“Kamu adalah umat Чαπƍ terbaik Чαπƍ dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada Чαπƍ ma’ruf, dan mencegah dari Чαπƍ mungkar, dan beriman kepada Allah”. (QS. Ali Imran:110).

Umar bin Khathab رضي الله عنه berkata:

يا أيها الناس من سره أن يكون من تلك الأمة، فليؤد شرط الله منها

“Wahai manusia, barangsiapa Чαπƍ senang untuk menjadi umat ini (umat terbaik), maka hendaklah dia menunaikan syarat Чαπƍ ‎​δ¡syaratkan Allah padfa ayat ini.” (Fathul Qadir:1/453).

Jika kita ingin menjadi umat Чαπƍ terbaik, maka kita harus melaksanakan apa Чαπƍ diperintahkan Allah Ta’ala, yaitu dengan beramar ma’ruf nahi mungkar.

Dan diantara sifat Чαπƍ harus ada pada orang-orang Чαπƍ beramar ma’ruf dan nahi mungkar adalah:

1. Ikhlas

2. Berilmu

3. Teladan Чαπƍ baik

4. Kasihan kepada pelaku kemungkaran, dan takut kalau dia akan tertimpa adzab dari Allah Ta’ala

5. Tatsabut dalam setiap tindakan dan tidak dengan prasangka (zhann)

6. Lemah lembut

7. Mampu menimbang maslahat
dan mafsadat.

– – – – – – 〜✽〜- – – – – –

Sami’naa wa Atho’naa

Wahai ukhti muslimah, sudah sepatutnya bagi kita apabila telah datang perintah dan keputusan dari ALLAH سبحانه وتعالى kewajiban kita untuk terima! Dan tidak boleh bagi kita utk mencari-cari jalan agar kita dapat bebas/ terlepas dari kewajiban.

Ambil pelajaran dari firman ALLAH سبحانه وتعالى berikut ini wahai muslimahku!…

ALLAH سبحانه وتعالى berfirman:
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan tidak pula perempuan mukminah, apabila ALLAH dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yg lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa yg mendurhakai ALLAH dan RasulNya maka sungguh dia telah sesat, dengan sesat yang nyata. ( Al-Ahzab : 36)

Semoga سبحانه وتعالى memberikan kepada kita kemudahan untuk memahaminya dan diberikan keikhlasan hati untuk menerimanya dan melaksanakannya.

Akhukum Ahmad Ferry Nasution

Membaca Surat Apa Saja Dalam Sholat WITIR .?

Beberapa hadist menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surat-surat tertentu ketika shalat witir, akan tetapi ini hukumnya tidak wajib. Dan kita boleh membaca surat apa saja yang mudah bagi kita.

Diantara surat yang disunnahkan dibaca:
1. Jika shalat witirnya 3 rakaat, membaca surat Al-A’laa pada rakaat pertama, surat Al-Kafirun pada rakaat kedua, surat Al-Ikhlas pada rakaat ketiga.

Dalilnya:

عن أبي بن كعب قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يوتر بسبح اسم ربك الأعلى وقل يا أيها الكافرون وقل هو الله أحد

“Dari ‘Ubay bin Ka’ab beliau berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca (Sabbihismarabbikal a’laa),dan (Qul yaa ayyuhal kafirun), dan (Qul huwallahu ahad).” (HR. An-Nasai’y dan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albany)

2. Atau Membaca surat Al-A’laa pada rakaat pertama, surat Al-Kafirun pada rakaat kedua, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas pada rakaat ketiga

Dalilnya:

عن عبد العزيز بن جريج قال: سألنا عائشة بأي شيء كان يوتر رسول الله صلى الله عليه و سلم ؟ قالت كان يقرأ في الركعة الأولى بسبح اسم ربك الأعلى . وفي الثانية قل يا أيها الكافرون . وفي الثالثة قل هو الله أحد والمعوذتين

“Dari Abdul Aziz bin Juraij beliau berkata: Kami bertanya kepada ‘Aisyah: Dengan apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat witir? Maka ‘Aisyah menjawab: Beliau membaca (sabbihismarabbikal a’la) pada rakaat pertama, dan (qul yaa ayyuhal kafirun) ada rakaat yang kedua, dan (qul huwallahu ahad) serta (al mu’awwidzatain/al-falaq dan An-Naas) pada rakaat yang ketiga.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzy, Ibnu Majah, dan dishahihkan Syeikh Al-Albany)

3. Ketika shalat witir satu rakaat , membaca seratus ayat dari surat An-Nisa

عن أبي مجلز أن أبا موسى كان بين مكة والمدينة فصلى العشاء ركعتين ثم قام فصلى ركعة أوتر بها فقرأ فيها بمائة آية من النساء ثم قال ما ألوت أن أضع قدمي حيث وضع رسول الله صلى الله عليه و سلم قدميه وأنا أقرأ بما قرأ به رسول الله صلى الله عليه و سلم

“Dari Abu Majliz bahwasanya Abu Musa Al-Asy’ary berada diantara Mekah dan Madinah, kemudian beliau shalat isya 2 rakaat, setelah itu shalat witir satu rakaat, membaca 100 ayat dari surat An-nisa, kemudian beliau mengatakan: Aku tidak akan meninggalkan untuk meletakkan kedua kakiku di tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan kedua kakinya, dan aku membaca apa yang dibaca Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. An-nasa’I, dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albany)

Wallahu a’lam.

Ustadz Abdullah Roy, حفظه الله تعالى

Sumber: https://konsultasisyariah.com/803-surat-yang-dibaca-ketika-sholat-witir.html

Tiga Kelompok Yang Sholatnya Tidak Terangkat

Ustadz Syafiq Riza Basamalah

بسم الله الرحمن الرحيم

Akhiy / Ukhtiy,

Berapa tahun kita berislam???

Berapa tahun kita Beribadah???

Berapa banyak ibadah kita yg diterima???

Berapa banyak amalan kita yg tidak diterima???

Untuk yg pertama dan kedua, kita tahu…

Untuk yg ketiga, Wallahu A’lam

Untuk yg keempat, insyaAllah kita dapat mengetahuinya…

Bagaimana???

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:

‫‫
‪))‬ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ‪((‬
‬‬

“Ada tiga kelompok yg shalatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah).

•Orang yg mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya

•Istri yg tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya

•Dua saudara yg saling mendiamkan (memutuskan hubungan).” (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Al-Albani, al Misyakah no. 1128)

Kalau anda termasuk dari yg diatas, maka ketahuilah bahwa amalan anda tidaklah diangkat.

Untuk orang yg ketiga, ingatlah bahwa orang2 yg beriman itu saudara, bukan hanya yg dr satu kandung dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menekankan, dalah hadits Riwayat Muslim yang atinya:‫‬

“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yg tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa2nya, kecuali seseorang yg antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengam-punan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai”.

Maukah kita mejadi mereka???

Menebar Cahaya Sunnah